BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebutkan hingga Selasa, 6 April 2021, tercatat ada 86 korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, dilaporkan juga 98 lainnya masih hilang, dan 146 luka-luka.
“2,683 jiwa lainnya terdampak akibat banjir, longsor, dan gelombang pasang,” jelas Raditya di keterangan persnya.
Selain korban meninggal dunia dan hilang, BNPB juga mencatat ada 2,109 KK atau 8,424 orang yang menjadi pengungsi. Pengungsi terbesar ada di kabupaten Sumba Timur, yang berjumlah 7,212 jiwa.
“Ditambah di Lembata 958 jiwa, Rote Ndao 672 jiwa (153 KK) , Sumba Barat 284 jiwa (63 KK) dan Flores Timur 256,” tambah Raditya.
Sementara, untuk kerugian material, BNPB mencatat ada 498 rumah yang rusak berat. 133 lainnya rusak sedang, dan 109 rusak ringan.
“Sementara untuk fasilitas umum, 44 unit rusak berat, dan 1 unit rusak ringan,” tambah Raditya.
Siklon Seroja yang mengakibatkan banjir, longsor, dan gelombang pasang melanda 11 kabupaten di NTT, Minggu 4 April 2021 dinihari. Kabupaten yang paling parah terdampak adalah Flores Timur. (bpc4)