BERTUAHPOS.COM, JAKARTA — Melakukan ibadah haji merupakan ibadah dengan perjalanan panjang serta akan banyak kegiatan yang sangat melelahkan fisik yang beresiko pada kesehatan tubuh. Ditambah lagi dengan kondisi cuaca dan iklim serta medan lapangan yang jauh berbeda dengan tanah air.Â
Â
Bertemunya semua jemaah haji dari seluruh dunia membuat kondisi Tanah Suci menjadi sumpek dan padat. Itu menjadi salah satu faktor gampangnya penularan penyakit baik secara langsung ataupun tidak langsung. Selain itu, jemaah haji harus membiasakan diri dengan makanan setempat yang belum tentu cocok dengan perut.Â
Â
Nah, untuk meminimalisir masalah kesehatan selama di Tanah Suci ada baiknya jemaah haji memperkecil resiko-resiko yang mungkin saja bisa menghinggapi selama beribadah di Tanah Suci, seperti:
Â
1. Jemaah haji harus perhatikan masalah kebersihan makanan dan minumanÂ
Perjalanan panjang selama 10 jam dari Madinah ke Mekkah dengan cuaca yang panas terik tentunya akan membuat para jemaah haji menjadi lelah dan kehausan. Padahal disepanjang perjalanan tersebut, bisa dipastikan akan kesulitan untuk menemukan makanan dan minuman, air bersih maupun toilet. Sekalipun kehausan, tidak direkomendasikan bagi jemaah haji untuk minum air kran, karena masih mentah dan banyak mengandung mikroorganisme.Â
Â
2. Sebaiknya jemaah haji bawa bekal air minum botolan atau bawa air zam-zam dalam botol
Saat perjalanan panjang, sebaiknya jemaah haji membawa perbekalan minuman air botolan atau bisa mengisi botol kosong dengan air zam-zam. Air zam-zam sangat aman diminum walaupun dalam keadaan mentanh, karena mengandung flouride tinggi yang mampu membunuh kuman, sehingga resiko dehidrasi selama perjalanan tidak akan terjadi. Selain itu bisa juga membawa makanan ringan yang padat untuk menghindari kalaparan selama perjalanan.
Â
3. Saat makan di restoran atau warung makan pilih yang tempatnya bersihÂ
Misalnya di distrik Haram, sebaiknya jamaah haji menghindari untuk makan di restauran yang kelihatan kurang bersih. Mengintip kebersihan restoran sebelum memesan makanan dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan adalah hal yang mutlak dilakukan.Â
Â
4. Bawalah sabun dan perlengkapan kebersihan pribadi di tas kecil
Lebih baik sedikit repot dan bijak daripada terserang sakit perut dan ibadah menjadi terhambat, bukan? Dengan memerhatikan kebersihan dan kesehatan makanan dan minuman yang dikonsumsi, Insya Allah kondisi fisik para jamaah haji selalu prima untuk mengikuti rangkaian Ibadah Haji di tanah suci.
Â
5. Tidak simpan jatah makananÂ
Jika jamaah haji mendapat jatah makanan yang masih hangat dan segar, hendaknya segera dikonsumsi, tak perlu disimpan, sebab dikhawatirkan akan menjadi basi dan akan menyebabkan sakit perut jika dikonsumsi kemudian. Saat menerima jatah makanan, hendaknya juga diperiksa apakah masih hangat atau sudah basi. Sebab pengolahan makanan dalam jumlah besar sehingga kadang diolah jauh sebelum jam makan tiba. Jika sudah dalam kondisi tidak baik, sebaiknya tidak dikonsumsi.
Â
6. Harus selalu perhatikan penyakit yang diidapÂ
Ibadah haji merupakan kegiatan yang berat, terutama bagi orang tua. Ada baiknya sebelum berangkat, calon jemaah haji memeriksakan diri dan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Dengan begitu dokter bisa memberikan saran tentang bagaimana cara merawat diri selama di Tanah Suci.Â
Â
7. Harus memberitahu ketua rombongan soal penyakit yang diidap
Kepala kelompok juga harus diberitahu mengenai kondisi kesehatan anggotanya, sehingga selalu tanggap dan waspada. Sebagian besar kaum lanjut usia mengalami resiko pembengkakan pembuluh darah yang mengakibatkan gagal vena atau masalah jantung. Bagi yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus berhati-hati. Terutama pada beberapa obat yang bisa meningkatkan tekanan jantung, seperti obat flu dan pelega tenggorokan.
Â
8. Harus sering berkonsultasi dengan dokter dalam kelompok rombongan
Bagi yang mengidap diabetes, tidak berarti harus berhenti makan karena takut gula darah naik. Sebaiknya tetap makan makanan diet seperti salad buah dan makanan kecil rendah gula, serta tidak di siang hari dan lebih memperhatikan penanganan luka-luka kecil akibat terinjak atau terdorong.
Â
9. Harus cukup istirahat
Jamaah haji butuh stamina yang baik untuk bisa mengikuti rangkaian Ibadah Haji. Untuk itu, cukup istirahat mutlak diperlukan. Jangan sampai gara-gara terlalu banyak jalan-jalan dan belanja, kondisi fisik menjadi drop dan menjadi tak cukup fit untuk mengikuti ibadah. Stamina jamaah haji harus benar-benar dijaga, agar bisa menjalankan ibadah di Padang Arafah saat puncak Ibadah Haji berlangsung.Â
Â
10. Sediakan krim kulit
Bagi jamaah haji yang berkulit sensitif, ada baiknya menggunakan krim anti jamur. Krim anti nyamuk juga dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan serangga. Krim untuk menjaga kelembaban kulit dan melindungi kulit dari sengatan matahari juga dianjurkan. Dikutip dari laman berita Depkes, Selasa (9/9).(Aktual)