BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pekanbaru merupakan kota dengan tingkat penduduk yang tinggi. Hal ini mendorong berbagai sektor pelayanan masyarakat ikut tumbuh, seperti pendidikan.Setidaknya, saat ini sekolah swasta yang ada di pekanbaru khususnya SD tercatat sebanyak 79 sekolah dimana 17 diantaranya merupakan SD IT.
Kepala Seksi SD Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Kasir kepada bertuahpos.com. Dirinya menyebutkan kecamatan yang mengalami pertumbuhan sekolah swasta terletak di Kecamatan Tampan. “Dari 17 SD IT, 11 diantaranya bertempat di Kecamatan Tampan, sisanya empat SD IT di Bukit Raya, satu di Tenayan Raya, serta satu lagi di Marpoyan Damai,” paparnya.
Bahkan dalam catatannya sudah ada beberapa sekolah yang berbasis islam yang sedang diproses izin.
Menurut Kasir mulai bermunculannya sekolah swasta terutama berbasis islami tidak terlepas dari kepadatan penduduk. Sehingga jumlah calon murid tidak tertampung pada SD Negeri yang ada di tempatan. “Terutama yang di Kecamatan Tampan, kalau kita hitung jumlah di sana tidak akan tertampung sama sekolah negeri karena saking banyaknya,” sebut pria berkumis ini.
Namun untuk memenuhi permintaan orang tua direncanakan tahun ini akan ada empat SD Negeri yang akan dibangun. “SDN 188 di Jalan Garuda Sakti, SDN 189di Cipta KArya, SDN 191 Jalan Mutiara Ujung, Tampan.Dan satu lagi SDN 190 jalan air dingin di Bukit Raya,” sebutnya Rabu (11/07/2014).
Sekretaris DisDik KOta Pekanbaru, Abdul Jamal membenarkan sekolah swasta menjamur di Kota Pekanbaru. Baginya hal tersebut seiring dengan kebutuhan masyarakat akan sekolah yang tinggi.
Untuk mengakomodir hal tersebut pihaknya juga telah mengupayakan beberapa akan mendirikan sekolah negeri. “Secara bertahap kita akan mendirikan sekolah negeri, prioritas kita daerah yang berada di pinggiran. Supaya terjadi pemerataan, untuk anak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,” sebutnya.
Sayangnya, meski terjadi lonjakan penduduk, menjamurnya bisnis pendidikan dengan berbagai macam jenis sekolah sekolah, biaya pendidikan yang diterapkan sekolah-sekolah swasta termasuk berbasis Islam Terpadu tetap mamatok biaya yang tinggi. Alhasil, hanya warga berkantong tebal saja yang dapat menikmati pendidikan tersebut.(riki)