BERTUAHPOS.COM — Firaun itu nama gelar. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Firaun merupakan gelar untuk seorang raja yang zalim. Dalam riwayat yang sering didegar, telah diketahui bagaiman kronologi ketika Raja Firaun berkonfilk dengan Nabi Musa as. Lalu siapa Firaun tenggelam di Laut Merah?
Menurut Arkeolog Ali Akbar, dalam perbincangan dengan Bertuahpos.com, selama sekitar 3000 tahun kerajaan Mesir diperintah sekitar 30 dinasti. Sementara dalam 1 dinasti terdiri dari sejumlah raja atau Firaun.
“Para peneliti secara umum sudah mengerucut pada dua nama. Firaun Ramses II dan anaknya Merneptah. Fir’aun Ramses II memerintah sampai tahun 1212 SM, lalu dilanjutkan oleh anaknya,” kata arkeolog dari Universitas Indonesia ini.
Seorang Ahli Bedah Prancis Dr. Maurice Bucaille (1920-12928), menjadi salah satu peneliti awal mumi Merneptah dan Ramses II pada tahun 1975-1976 (Bucaille, 2010: 221-222).
Bucaille juga menjelaskan bahwa ayat Al Quran menyatakan Allah menyelamatkan badan Firaun: Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu. (QS Yunus [10]: 92). Buktinya ditemukan garam di dalam badan Fir’aun yang menunjukkan Fir’aun pernah tenggelam.
Dalam pandangan Ali Akbar, peneliti yang menyatakan Firaun tenggelam di Laut Merah adalah Ramses II, karena dia dianggap banyak membuat bangunan besar. Salah satunya Kuil Abu Simbel di Aswan. Kuil ini dibuat dengan sistem kerja paksa pada Bani Israil, keturunan Nabi Yaqub AS.
Jasad Firaun Ramses II telah ditemukan dan sampai saat ini masih diteliti, termasuk riwayat penyakitnya. Dan dialah yang membesarkan Musa as, dari kajian literatur dan survei lapangan.
Sedang peneliti yang menyatakan bahwa Firaun tenggelam di Laut Merah itu adalah Merneptah — anak Ramses II, karena terdapat prasasti yang belakangan disebut Merneptah Stela tahun 1208 SM.
Pada prasasti tertulis awal pemerintahan Fir’aun Merneptah menguasai berbagai wilayah misalnya Asia Barat dan Bani Israil.
“Hal ini berarti pada awal pemerintahan Fir’aun Merneptah, Bani Israil masih di bawah kekuasaan Fir’aun. Namun, akhir masa pemerintahannya tidak diketahui. Kedua jasad mumi ini kini dapat dilihat di museum di Cairo Mesir,” kata Ali Akbar. (bpc5)