BERTUAHPOS.COM — Klaim Donal Trump terhadap dugaan kecurangan di Pilpres AS, membuat Mantan Presiden Barack Obama angkat bicara. Obama sangat menyesalkan sikap Donald Trump atas klaim-klaim, yang menurut Obama, sama sekali tak berdasar, tentang dugaan kecurangan di proses Pilpres AS 2020 yang sebelumnya telah dilontarkan Trump.
Hal itu diungkapkan Obama saat memenuhi undangan wawancara dengan CBS TV belum lama ini, seperti dikutip dari RMOL. Menurut Obama, Trump dilakukan karena memang sang petahana tidak siap untuk mengakui kekalahannya atas Joe Biden.
“Mereka tampak termotivasi, sebagian, karena presiden tidak suka kalah dan tidak pernah mengakui kekalahannya,” kata Obama kepada Scott Pelley dalam klip dari wawancara yang disiarkan di CBS Evening News.
Dia mengatakan, anggota partai presiden yang sejalan dengan klaimnya yang tidak berdasar atas kecurangan pemilu, secara tak langsung akan menempatkan demokrasi pada jalur berbahaya. Obama sendiri lebih mempermasalahkan soal fakta bahwa pejabat di Partai Republik lainnya, yang jelas tahu lebih baik setuju dengan ini, menghiburnya dengan cara ini.
Bagi Obama, klaim dugaan kecurangan di proses Pilpres AS, seperti yang dituduhkan Donald Trump hanya akan menjadi satu langkah dalam mendelegitimasi, tidak hanya pemerintahan Biden yang memimpin di masa akan datang, tetapi bagi demokrasi secara umum.
“Dan itu jalan yang berbahaya,” tuturnya.
Donald Trump telah menolak untuk mengakui kemenangan serta keunggulan hasil pmungutan suara atas Presiden terpilih Joe Biden. Trump juga telah meluncurkan serangkaian tuntutan hukum dengan tuduhan penipuan meluas di beberapa negara bagian.
Walau sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung klaim itu, Trump mana peduli. “Karena memang dia tidak menerima dengan kekalahan,” kata Obama. Sementara beberapa anggota Partai Republik memberi selamat kepada Presiden terpilih Biden karena memenangkan pemilihan, yang lain mengatakan klaim Trump perlu diperiksa.
Untuk diketahui, Donald Trump masih akan memimpin sebagai Presiden AS dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan kedepan. Selama dia menjabat sebagai Presiden AS, Trump memang dikenal dengan presiden kontroversi, baik dari sisi kebijakan-kebijakan yang dibuatnya, maupun dari pernyataan-pernyataan yang dilontarkan dalam menyikapi masalah negara.
Kisruh yang tentu saja paling diingat di masa pemerintahan Trump, yakni soal perang dagang antara China-AS, serta dukungannya terhadap normalisasi hubungan Israel dan Palestina. (bpc2)