BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat gerilya di masa agresi militer Belanda, Jenderal Sudirman rela bergerilya keluar masuk hutan dalam keadaan sakit.
Bahkan, saat itu, sang jenderal hanya memiliki sebelah paru-paru. Pada November 1948, Jenderal Sudirman terpaksa hidup dengan sebelah paru-paru, setelah operasi pengangkatan sebelah lainnya.
Berdasarkan buku Jenderal Sudriman karangan Anom Whani Wicaksana, saat memimpin perang gerilya, Sudirman mengonsumsi banyak obat. Ada obat bernama codeine untuk gangguan pernapasan, dan obat kinine untuk malaria.
Salah satu anak buah Sudirman, Jamaluddin, memberikan kesaksian obat yang diminum oleh sang jenderal. Menurut Jamaluddin, obat Sudirman ada yang berwarna biru, dan juga berwarna merah apabila sakitnya sudah parah.
“Obatnya diminum Pak Dirman dengan air teh tiyung atau teh merek Sruni,” kata Jamaluddin. (bpc4)