BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dunia pendidikan dan dunia indrustri harus seiring sekata. Sehingga keluaran dari dunia pendidikan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Hal ini diungkapkan Peri Akri Seketaris Umum APINDO Riau, Senin (01/12/2014).
“Saat ini antara pendidikan dan dunia usaha di Riau belum sejalan. Sehingga apa yang dibutuhkan dunia usaha tidak terpenuhi oleh dunia pendidikan,” ujar pria yang menjabat Ketua E&IB (Education and Industrial Board) Riau ini.
Â
Belum maksimalnya dunia pendidikan dengan dunia usaha, sebagai contoh di Pekanbaru yang lebih banyak menggunakan tamatan Sekola Menengah Kejuruan (SMK). Namun kondisi saat ini, dunia industri sudah lebih maju dari pada dunia pendidikan. Jadi ketika anak-anak SMK melakukan pelatihan kerja atau magang, mereka masih banyak menggunakan mesin-mesin manual. Padahal di industri saat ini sudah serba digital.
“Termasuk Badan Latihan Kerja (BLK) yang dikelola oleh pemerintah, dimana asetnya bagus-bagus, tetapi dalam pelatihannya masih menggunakan mesin-mesin lama, sehingga lulusan dari BLK tersebut tidak terserap di dunia industri,”paparnya.
Lebih lanjut diungkapkan Peri Akri, tamatan SMK sebenarnya bisa menjawab kebutuhan di dunia usaha jika mereka lebih diperhatikan. Bahkan SMK ini jika lebih diperhatikan, tidak perlu lanjut S1 karena dunia kerja hanya membutuhkan skill.
“Jadi tidak hanya S1 saja yang harus diperhatikan, tetapi juga tamatan-tamatan SMK yang seharunya lebih diorong untuk maju. Terutama dalam masalah fasilitas dalam praktek-praktenya,” jelasnya.(yogi)