BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mengapa kita perlu investasi? Ini sebuah pertanyaan mendasar bagi mereka yang sudah tahu sedikit tentang manajemen keuangan pribadi, tapi masih belum memberanikan diri untuk terjun langsung dalam dunia investasi.Â
Pada prinsipnya, investasi sudah diajarkan oleh orang tua pada saat kita masih kecil. Membeli celengan kemudian diisi dengan koin. Simplenya ajakan untuk menabung uang jajan sudah dikenalkan sejak dulu. Sebab menabung merupakan instrumen investasi paling sederhana.Â
Kepala Bursa Efek (BEI) Perwakilan Riau Emon Sulaeman menjelaskan. Investasi dalam pengertian sederhana adalah bagaimana kita bisa mengelola keuangan dengan baik untuk masa depan. “Menabung atau menyimpan uang akan membuat kita mudah dengan rencana kedepan untuk dicapai,” ujarnya, Rabu, 6 November 2019 di Pekanbaru.Â
Investasi VS Inflasi
Pada tahun 1990-an, harga sebungkus mie instan masih pada kisaran Rp250. Saat ini harga mie instan paling rendah Rp2.500 bahkan lebih. Artinya ada kenaikan harga hampir 1000%. Begitulah gambaran bagaimana inflasi menggerus harga dalam kurun waktu 19 tahun.Â
Uang Rp250 tidak lagi bisa memberi mie instan karena angka inflasi terus menerus mengalami kenaikan. Kondisi ini tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi dalam kurun waktu 19 tahun kedepan. Semua orang dipusingkan dengan penurunan nilai rupiah.Â
“Tapi bagaimana cara kita menyiasati inflasi yang terus menggerus nilai rupiah. Coba kita balikkan, kalau saja pada tahun 1990-an kita sudah mulai berinvestasi misalkan menabuk Rp500 sehari maka dalam 19 tahun sudah terkumpul Rp3,4 juta. Itu kalau menabung.Â
Lantas bisa dibayangkan berapa nilai uang kita jika disisikan pada instrumen investasi yang bergerak seperti saham, reksadana dan lain-lain sudah pasti angkanya sangat banyak. Kalau dulu kita berinvestasi untuk masa kini, maka investasi kita di masa kini untuk hari tua. Sebab dengan kondisi inflasi yang sangat tinggi tidak memungkinkan bagi kita hidup hanya mengandalkan dana pensiun. (bpc3)