BERTUAHPOS — Harga CPO / Crude Palm Oil atau minyak sawit mentah di Bursa Derivatif Malaysia ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 9 Mei 2025, setelah mengalami tekanan selama tujuh hari berturut-turut.
Penguatan ini terjadi seiring masuknya aksi beli dari pelaku pasar yang melihat peluang dari harga yang sempat turun signifikan.
Analis dan pedagang minyak sawit, David Ng, menyatakan bahwa penguatan harga juga didukung oleh kenaikan harga minyak kedelai di pasar global.
Dia menambahkan bahwa harga CPO saat ini mendapat dukungan kuat pada kisaran RM3.700 per ton dan menghadapi level resistensi di sekitar RM3.900 per ton.
Sementara itu, Kepala Riset Komoditas dari Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan bahwa meskipun harga CPO sempat dibuka melemah, pasar dengan cepat menemukan titik balik berkat aksi beli dari India dan strategi pelaku pasar yang melakukan penutupan posisi jual (short covering) setelah penurunan harga yang tajam dalam beberapa hari terakhir.
“India menjadi pembeli utama CPO minggu ini karena harganya yang lebih kompetitif dibandingkan para pesaingnya. Saat ini, mereka telah mengamankan sekitar 100.000 ton,” ungkap Bagani.
Pada penutupan perdagangan, kontrak CPO untuk pengiriman Mei 2025 naik RM47 ke level RM3.772 per ton.
Kontrak Juni 2025 menguat RM65 menjadi RM3.797 per ton, Juli 2025 naik RM73 ke RM3.801 per ton, dan Agustus 2025 bertambah RM86 menjadi RM3.820 per ton.
Untuk kontrak September 2025, harganya meningkat RM92 ke RM3.833 per ton, dan Oktober 2025 mencatat kenaikan tertinggi sebesar RM95 hingga mencapai RM3.846 per ton.
Volume perdagangan juga mengalami lonjakan, dari 91.358 lot menjadi 96.041 lot. Sementara itu, minat terbuka (open interest) turut naik menjadi 235.144 kontrak dari sebelumnya 234.996 kontrak. Adapun harga fisik CPO untuk wilayah Selatan pada Mei tercatat di RM3.820 per ton.
— BERNAMA