BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Apkasindo (asosiasi petani kelapa sawit Indonesia) Provinsi Riau mengadakan seminar dengan tema ‘Sawit Riau Dibawa Kemana’, hari ini Selasa 6 Maret 2018 di Ball Room Grand Suka Hotel Pekanbaru.
Hal ini dalam rangka menciptakan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah Provinsi Riau, Badan Pertanahan Provinsi Riau serta Pelaku Usaha Perkebunan.
Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia, produksi nasional minyak sawit Indonesia tahun 2017 mencapai 41,98 juta ton dari luasan total 11,9 juta Ha.
Total ekspor mencapai 31,05 juta ton dengan nilai 22,97 Milyar USD. “Dari luasan tersebut, 40 % atau 4,7 juta Ha merupakan perkebunan kelapa Sawit Rakyat, dengan produksi nasional sawit rakyat mencapai 13 juta ton. Lebih dari 30 juta rakyat Indonesia bergantung hidupnya pada sektor ini,” kata M Amrul Khairi selaku ketua panitia seminar, Selasa 6 Maret 2018 bertempat di Ball Room Grand Suka Hotel Pekanbaru.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2017, total luas perkebunan sawit mencapai 2.493.176 Ha untuk provinsi Riau. Dari jumlah tersebut, luasan perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Provinsi Riau mencapai 1.386.575 Ha atau 56%. Jumlah kepala keluarga Petani mencapai 524.561 KK dan jumlah orang yang tertanggung mencapai 2.098.244 jiwa. Jumlah tenaga kerja 534.827 jiwa.
Data tersebut menunjukkan Provinsi Riau merupakan provinsi yang terbesar dalam industri sawit nasional, baik dari segi luasan, dan jumlah petaninya. Pada saat ini, pengembangan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau dihadapkan beberapa kendala, diantaranya mengenai permasalahan legalitas lahan, sengketa lahan, dan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat.
Berdasarkan informasi dari Menko Perekonomian Darmin Nasution, Target peremajaan kelapa sawit rakyat pada tahun 2018 sebesar 185.000 ha untuk 20 Provinsi Penghasil Kelapa Sawit di Indonesia dan Provinsi Riau melalui Gubernur Riau, menyatakan target peremajaan Provinsi Riau di tahun 2018, sebesar 30.000 ha, dari total 96.852 ha perkebunan sawit rakyat yang harus diremajakan.
Peremajaan menjadi suatu keharusan dalam upaya menaikkan produktivitas serta menjaga luasan perkebunan sawit rakyat, dan Legalitas lahan pekebun merupakan aspek pentingdan pokok dalam persyaratan pengajuan peremajaan kelapa sawit dengan dukungan dana BPDP KS dan juga merupakan persyaratan pengajuan mendapatkan sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil).
Dikatakan, seminar ini menghadirkan para pemangku kebijakan terkait dan pelaku usaha perkebunan sebagai upaya terwujudnya perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Tujuan diadakan semiar ini antara lain untuk:
1. Mengetahui Prospek dan Tantangan Kelapa Sawit Global 2018
2. Mengetahui Pengaruh Kelapa Sawit terhadap Perekonomian Riau
3. Menginventarisir permasalahan tentang legalitas lahan pekebun dan Peremajaan
4. Mengetahui kebijakan dari Kementerian ATR/BPN tentang pencegahan dan penyelesaian sengketa tanah
5. Mensosialisasikan Program sertifikasi lahan PTSL
6. Mensosialisasikan dan Mendukung percepatan program peremajaan dengan dukungan dana BPDP KS
7. Mensosialisasikan Regulasi ISPO
8. Mengetahui kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan kelapa sawit Riau
9. Membuat komitmen bersama para pemangku kebijakan dan pelaku usaha perkebunan untuk mempertahankan dan menjadikan provinsi Riau sebagai penghasil kelapa sawit berkelanjutan nomor satu di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Apkasindo adalah wadah para perkebun kelapa sawit di Indonesia, berdiri sejak tahun 2000, dan terdaftar di Kementrian Dalam Negeri berdasarkan Surat Keterangan Terdaftar Nomor 01-00-00/071/D.IV.I/X/2015, sebagai organisasi Profesi Petani kelapa sawit. Kepengurusan APKASINDO sudah tersebar di 21 provinsi dan 140 kabupaten penghasil sawit di Indonesia. (bpc7/*)