BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ratusan rumah di Buluh Cina, Siak Hulu, Kampar, hingga kini masih digenangi air. Aktivitas warga di sini tidak normal. Sebagian besar hanya menunggu air surut agar bisa membersihkan rumah terdampak banjir.Â
“Banjir seperti ini biasa terjadi 3 tahun sekali. Ini termasuk yang besar jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Firman (27) warga setempat, kepada bertuahpos.com, Senin, 17 Desember 2018.Â
Di Desa Buluh Cina, Kampar ini ada 4 dusun. Semuanya terendam air. Ketinggian air rata-rata 1 meter lebih. Bahkan di beberapa lokasi tertentu, genangan air hampir menutup galang pintu.Â
“Selain hewan ternak yang terdampak banjir, hampir seluruh kebun sawit warga tenggelam. Jika sudah begini, potensi gagal panen bisa saja terjadi,” ungkapnya.Â
Data yang diperoleh bertuahpos.com dari pihak desa setempat, di desa ini ada 4 dusun. Yakni Dusun 1, 2, 3 dan Dusun 4. Setidaknya ada 166 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir dengan 1.565 korban jiwa.
“Sudah 3 minggu kami seperti ini. Hidup dengan perahu, kemana-mana harus menempuh genangan air,” ungkapnya.Â
Informasi dari pihak desa sendiri, bahwa banjir ini diakibatkan oleh meluapnya air di Sungai Kampar karena dibukanya pintu Waduk PLTA Koto Panjang di Hulu Sungai Kampar. Bukan karena penebangan hutan ataupun perluasan perkebunan. (bpc3)