BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dampak kebijakan maskapai menaikkan harga tiket peswat tinggi hingga kini masih terasa. Meski beberapa maskapai mengklaim bahwa harga tiket pesawat sudah diturunkan. Lantas apakah tingginya harga tiket pesawat picu inflasi tinggi dan bikin daya beli masyarakat di Riau ambruk?
Â
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom menjelaskan, bahwa masalah tingginya harga tiket pesawat menjadi salah satu penyebab inflasi, memang benar. Namun bukan serta-merta karena masalah ini akan menggerus daya beli masyarakat di RiauÂ
Â
“Kalau angkutan udara dampaknya ke inflasi pasti ada. Tapi pengaruhnya tak sebesar komoditi pangan. Angkutan udara bisa subtitusi, artinya kalau harga tiket mahal, masyarakat masih bisa melakukan keberangkatan dengan angkutan darat atau laut. Tidak sebahaya bahan makanan seperti beras dan lain-lain,” ungkapnya, Senin, 1 April 2019.
Â
Jika merujuk pada beberapa kasus tingginya harga tiket pesawat beberapa waktu lalu, kata Aden, maka tidak menutup kemungkinan kedepan tingginya harga tiket masih akan terjadi. Terutama pada momentum akhir dan awal tahun.
Â
Dia mengakui memang ada pengaruh soal tingginya harga tiket angkutan udara terhadap jasa perhotelan, misalnya di sisi okupansi hotel, namun tidak signifikan. Sementara terhadap pandangan, karena harga tiket pesawat naik ekonomi Riau melemah, juga tidak begitu.Â
Â
“Yang menandakan daya beli itu tidak ada kalau sepanjang tahun Riau ini deflasi terus. Artinya barang tidak laku. Tapi kalau kita lihat di Riau Januari-Februari memang biasnya deflasi. Tapi Maret kan inflasi lagi. Nah, ini menandakan bahwa di Riau bukan tak ada daya beli. Pertumbuhan ekonomi Riau sangat ditentukan oleh industri, pertamnbangan dan pertanian, bukan angkutan udara,” sambungnya. (bpc3)