BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Politisi Fadli Zon dinilai telah mengeluarkan pernyataan provokatif, terkait dorongannya agar TNI-Polri berperang dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Pandangan ini disampaikan oleh Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta. Dia mengaku heran dengan pernyataan Fadli Zon itu. Sebab menurutnya tindakan OPM itu tidak lebih dari sekedar provokasi.
Karena itu, Stanislaus menyatakan, sikap OPM tersebut tidak perlu ditanggapi dengan cara berlebihan, selagi tidak membuat kerusuhan. “Pernyataannya itu mengarah kepada provokasi yang bisa membuat keadaan semakin panas,” kata Stanislaus kepada seperti dikutip dari pojoksatu.id, Senin, 3 Januari 2022.
Dia berpendapat bahwa TNI-Polri sudah punya strategi untuk menghadapi OPM atau KKB di Papua. Oleh sebab itu, Fadli Zon, kata dia tidak perlu mengeluarkan pernyataan provokatif.
“Bukan berdasarkan pernyataan Fadli Zon yang meminta untuk diperangi, karena (TNI-Polri) sudah mempunyai hitung-hitungan,” terangnya.
TNI-Polri akan memerangi OPM jika ada perintah langsung dari atasannya. “Bukan berdasar pernyataan orang per orang (Fadli Zon). Kecuali perintah dari Panglima TNI atau Panglima Tertinggi,” pungkas Stanislaus.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon menanggapi pengibaran bendera Bintang Kejora yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM tantang TNI dan Polri untuk melanjutkan perang 2022.
Fadli Zon mengingatkan aparat untuk menghadapi OPM, bukan malah sibuk mengurusi pesantren dan zikir. “Ini yang harus dihadapi, bukan sibuk urusan pesantren dan dzikir,” cetus Fadli Zon, dikutip dari akun Twitternya @fadlizon pada Senin, 3 Januari 2022.
Fadli Zon membagikan tautan berita berjudul ‘Kibarkan Bintang Kejora, OPM Tantang TNI-Polri Lanjut Perang di Tahun 2022’. Selain mengingatkan aparat untuk menghadapi OPM, Fadli Zon juga menyesalkan teror kepala anjing yang dikirim ke pesantren milik Habib Bahar Smith di Bogor, Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta aparat untuk mengusut tuntas teror tersebut dan menangkap pelakunya. (bpc2)