BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau mendorong BUMD Provinsi untuk bekerja ekstra dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dorongan ini seiring dengan turunnya APBD Provinsi Riau 2021.
Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Riau SF Hariyanto mengatakan, diperkirakan APBD Riau 2022 akan mengalami penurunan dari Rp9,3 triliun menjadi Rp8,2 triliun. Sebab itu PAD dari BUMD merupakan salah satu yang diharapkan pemerintah sebagai sumber pemasukan dana.
“Ada banyak potensi yang bisa kita tingkatkan untuk pendapatan daerah. BUMD salah satu sarana untuk itu. Pemprov Riau berharap banyak kepada BUMD bagaimana tahun depan devidennya bisa bertambah,” tuturnya.
Dia menambahkan upaya keras harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. “Kalau dividen naik tentu itu bisa menambah pendapatan, dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bisa meningkat,” ujarnya.
Kepala Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau Jhon Armedi Pinem mengatakan tahun ini deviden BUMD Riau ke Pemprov Riau mengalami peningkatan sebesar Rp29 miliar. “Dividen BUMD Riau tahun ini naik Rp29 miliar, dari Rp88 miliar tahun 2020 meningkat menjadi Rp117 miliar tahun 2021,” katanya.
Sejauh ini dari delapan BUMD Riau, sudah tujuh perusahaan daerah yang memberikan deviden ke pemerintah daerah. Ketujuh BUMD Riau itu adalah PT Bank Riau Kepri (BRK) penyumbang dividen terbesar bagi Pemprov Riau sebesar Rp106 miliar, dari sebelumnya hanya Rp72 miliar.
Lalu PT Jamkrida Riau sebesar Rp4 miliar lebih, PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) sebesar Rp1 miliar lebih, PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) sebesar Rp904 juta, PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) Rp1,2 miliar, PT Bumi Siak Pusako (BSP) sebesar Rp3,9 miliar, dan PT Asuransi Bangun Askrida Rp187 juta. (bpc2)