BERTUAHPOS.COM, SIAK – Bupati Siak Alfedri terkesan dengan karya-karya batik asal Siak yang tak kalah bagus dari produk lainnya. Karena itu ia menginginkan pembatik lokal dapat diberdayakan dan didorong agar mampu memproduksi batik khas Siak dalam skala besar.
“Ini perlu pengayaan motif dan desain. Untuk mendorong usaha pembatik, penenun, konveksi akan kita buat kebijakan bagaimana ke depan nanti pakaian batik ini bisa diproduksi di Siak,” cakap Alfedri.
Hal itu disampaikannya usai mengikuti Festival Warna Lestari di Tangsi Belanda, Kecamatan Mempura, Senin (11/10/2021).
Alfedri dan istrinya, Rasidah sempat memperagakan baju batik karya dari salah satu pembatik binaan Dekranasda Siak bermotif Pucuk Labu dengan warna ungu gelap dalam festival itu.
Alfedri mengatakan, selain pengayaan motif pemerintah juga akan mendorong penjualan batik hingga mendapatkan pasar yang luas.
“Salah satu pasar kita ada sekitar 6 ribu pegawai dan 81 ribu anak sekolah, jadi seragam batiknya bisa kita yang buat dari pembatik-pembatik lokal,” ujarnya.
Istri Bupati Siak, Rasidah yang juga Ketua Dekranasda Siak mendukung penuh pembatik lokal dengan melakukan pembinaan mulai dari pelatihan hingga produksi.
Bahkan langkah untuk promosi juga dilakukan lewat pameran dan festival, salah satunya Festival Warna Lestari yang digelar bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Siak ke-22.
“Dalam kegiatan ini kita ada lomba batik dan tenun, diikuti 60 peserta via online. Nah ini pengumuman pemenangnya dalam festival ini. Semua batik yang diperagakan adalah karya anak Siak,” katanya.
Kegiatan ini dibuat oleh Dekranasda Siak bekerjasama dengan komunitas Sentra Kreatif Lestari Siak (Sekelas).
Rasidah juga menyampaikan sudah banyak pembatik lokal yang berhasil melalui pembinaan Dekranasda, seperti Batik Istana yang saat ini berjumlah 15 orang.
“Kemudian ada juga di Kecamatan Dayun dan Kerincikanan, namun yang di Kerincikanan itu juga binaan dari PT RAPP,” tambanya.
Saat ini penjualan batik khas Siak masih menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram, ke depan Rasidah berniat memperluas pasar melalui marketplace yang ada seperti Shoppe, Tokopedia dan lainnya.
“Kalau jual offline kita sudah letakkan batiknya di LAM Provinsi Riau, Ramayana dan toko-toko penjual oleh-oleh di Pekanbaru. Bahkan baru-baru ini ada yang pesan dari Jakarta, Mudah-mudahan ke depan kita merambah online shop di marketplace lagi,” tutupnya. (Infotorial)