BERTUAHPOS.COM – Rencana pemerintah untuk memindahkan Ibukota Indonesia baru ke Kalimantan kembali hangat diperbincangkan. Pembicara publik kali ini soal luasnya hutan yang dibabat sehingga harus menumbangkan pepohonan
Presiden Jokowi angkat bicara soal itu. Dia mengatakan proyek IKN ini tidak akan merusak lingkungan, hal ini berkat adanya sejumlah infrastruktur untuk fasilitas IKN.
“Di ibu kota baru di Kaltim itu adalah hutan produksi, bukan hutan alam, atau tropical land forest, bukan. Dari 256.000 hektar yang kita siapkan, nanti hanya dipakai 56.000 hektare. Dari 56.000 hektar yang kita pakai, mulai sekarang ini hanya [dipakai] 5.000 hektare, artinya justru banyak lahan-lahan yang ingin kita perbaiki dan kita hijaukan,” ucap Jokowi kepada BBC.
Jokowi juga mengatakan jika hutan yang akan dipakai proyek IKN ini telah rusak dan membutuhkan perbaikan yang khusus. “Lingkungan yang kita perbaiki, karena di sana terus terang hutannya juga sudah rusak, ini tugas kita di situ,” kata Jokowi.
Pasangan dari Ma’aruf Amin ini juga telah mengutus anak buahnya untuk membangun nusery terlebih dahulu. Selain itu, kebun bibit tanaman yang kepasitasnya kurang lebih 17 juta juga disiapkan untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi.
“Kemudian di situ juga ada hutan mangrove yang akan kita pagari, kita proteksi karena konsep ibu kota ini adalah negara rimba nusa,” katanya.
Jadi yang akan dilakukan pemerintah adalah melindungi dan memperbaiki hutan yang ada, bukan justru merusak. Dia juga menuturkan jika pemindahan Ibu Kota ini tentu untuk mengurangi beban Kota Jakarta yang sudah terlalu banyak.
Terlebih wilayah itu juga merupakan pusatnya ekonomi Indonesia. “Kemudian juga dari sisi ekonomi juga perlu pemerataan, dari sisi populasi juga perlu pemerataan. Tidak hanya di Pulau Jawa saja, tidak hanya di Jakarta saja. Ini adalah keputusan politik yang sudah dilakukan presiden-presiden sebelumnya,” ucapnya. (bpc3)