BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Komunitas berbagi sehat berbagi berkah (KBSBB) kembali menyalurkan bantuan tahap II sebanyak 250 paket. Bantuan dikemas dalam kantong plastik berwarna putih itu berisi beras, minyak goreng, gula, kacang, sirup dan mie telor.
Bantuan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan di kota Pekanbaru dan luar kota Pekanbaru, seperti wilayah Muara Fajar, Palas, Panam, Pasir Putih, Rumbai, Ujung Batu Rohul, Kubang, Harapan Raya, Kulim, Sukajadi, Tenayan Raya dan simpang tiga.
Penyaluran bantuan dilakukan siang dan malam hari. Tim KBSBB lansung menyerahkan ke masyarakat terdampak pandemi covid 19 dengan berkunjung kerumah penerima.
“Terimakasih atas amanah dan kepercayaan dari para donatur kepada KBSBB dalam pengelolaan rezeki yang dinfakkan untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi covid 19 ini,” ujar Ketua KBSBB, Ns. Roni Saputra, S.Kep., M.Kes.
“Terimakasih kepada para donatur yang terus bersemangat dan memiliki antusias yang tinggi menjadi donatur di KBSBB sehingga KBSBB bisa menyalurkan bantuan tahap ke II masa pandemi covid 19 ini,” lanjut pria yang akrab dengan panggilan Roni ini.
Roni mengharapkan semoga masyarakat yang belum terbantu dari 600 paket sembako yang disalurkan pada tahap I, pada tahap II ini bisa dapat, sehingga masyarakat banyak terbantu melalui KBSBB, harap Roni lebih lanjut.
“Subhanallah kepercayaan para donator kepada KBSBB, belum selesai kami menyalurkan bantuan tahap II saat ini, bantuan tahap III sudah mulai masuk dari para donator,” tutur Roni dengan rasa haru.
“Dan saat Ramadhan ini, tim KBSBB mendapatkan amanah menyalurkan 35 paket zakat mall senilai paket rata-rata 250.000/paket dan insyaalah akan kami salurkan pada asnaf yang 8,” tegas Roni.
“Do’akan keberkahan untuk para donatur yang telah menginfakkan sebagian rezekinya dan tim KBSBB”, ajak Roni.
“Semoga Tim KBSBB tetap semangat, amanah dan istiqomah untuk terus berbuat kebaikan,” lanjut Roni.
Kondisi ditemukan dilapangan, ditengah Kota Pekanbaru masih ada ditemukan masyarakat yang hidup dalam kondisi yang sangat memprihatikan. Rumahnya tidak ada aliran listrik, rumah gubuk kayu seadanya, tinggal seorang diri, dan ada masyarakat yang mengatakan belum ada dapat bantuan dari pemerintah dan lembaga lain.
Roni berbagi cerita tentang pengalaman yang ditemukan dilapangan saat membagikan sembako. Usaha kecil yang dilakukan ini semoga dapat memutus mata rantai pandemi covid 19 dan bisa berkontribusi meringankan beban masyarakat, dan semoga bernilai ibadah. (rls)