BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dua warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Pekanbaru diduga menjadi anggota ISIS. Mereka sendiri ditangkap di Singapura dan telah di deportasi ke Pekanbaru.
Anggota DPRD dari Fraksi PKS Mulyadi Anwar kepada bertuahpos.com, Senin (9/11/2015) mengatakan, dirinya belum meyakini sepenuhnya bahwa mereka menjadi anggota ISIS adalah warga Pekanbaru.
“Saya pribadi memang belum meyakini sepenuhnya, jika hak tersebut benar, maka ini bisa jadi adalah upaya untuk mendeskreditkan Islam. Hal ini juga merupakan upaya bagaimana masyarakat menjadi anti kepada khilafah Islamiyah,” katanya saat dihubungi melalui seluler.
Dirinya menceritakan, ISIS ini sendiri bukan dari kalangan Islam yang membuatnya. Namun dari Amerika yang membuat ISIS tersebut agar Islam menjadi terpecah.
Dirinya juga meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas atas tertangkapnya dugaan warga Pekanbaru yang menjadi ISIS.
“Kita minta kepada pihak kepolisian untuk memeriksa mereka, dari mana mereka direkrut dan siapa yang merekrut,” pintanya.
Selain itu, jika mereka sudah masuk melakukan hal yang bertentangan dengan hukum, Mulyadi meminta polisi untuk pelaku tersebut ditangkap.
“Kalau tidak membuat pelanggaran hukum, mereka cukup di bina saja dan kembali ke jalan yang benar,” lanjutnya.
ISIS ini sendiri lanjutnya memang sudah sangat berbahaya. Selain itu, kepada golongan remaja, dirinya meminta untuk jangan cepat tergoda rayuan ISIS.
“Karena tujuan mereka tidak benar. Kepolisian sendiri juga bertindak untuk di gali sampai ke akar-akarnya dan jangan dibiarkan berlarut masuk ke masyarakat,” himbaunya.
Sebagaimana diketahui, menurut Direktur Intelkam Polda Riau, Kombes Djati W, melalui Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo mengatakan, dua orang di duga menjadi ISIS adalah FR (30) dan RS (26). Saat ini mereka berdua sudah diperiksa intensif di Sat Intelkam Polresta Pekanbaru.
“Ini masih dugaan, karena saat diamankan polisi Singapura, mereka membawa dokumen yang diduga ada keterkaitannya dengan jaringan radikal ISIS,” katanya dikutip dari goriau.
Selain dokumen, tujuan penerbangan dua orang warga Pekanbaru ini juga ke Syria, tempat jantung sekaligus basis keberadaan ISIS. Setelah diamankan polisi Singapura, kedua orang itu lalu diserahkan ke Polisi dari Polda Kepri, yang selanjutnya digiring ke Provinsi Riau. (Iqbal)