BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sentimen positif terhadap pergerakan saham di pasar bursa bisa saja dilakukan oleh kebijakan pemerintah, yakni dengan segera melakukan percepatan realisasi anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD.
Head of Capital Market Information Center Riau, Marketing Division, Emon Sulaeman menjelaskan, jika realisasi APBD berjalan maksimal, dengan sendirinya stimulus daya beli masyarakat di pasar akan lebih tinggi.
“Sementara saham-saham fundamental perlahan tetap akan menunjukan angka positif, sebab produk mereka laku di pasaran,” katanya.
Selain itu, tingkat konsumsi sumber daya alam lokal juga sangat menentukan. Emon yakin jika hasil dari sumber daya alam itu terserap banyak di dalam negeri, maka akan mampu memberikan pertahanan rupiah terhadap mata uang asal negeri Paman Sam itu.
Di Riau, misalnya, komoditi yang sangat menentukan adalan sawit. Jika kebijakan pemerintah untuk memberlakukan biodisel sebesar 15 persen berjalan maksimal, jatuhnya harga minyak fosil tidak begitu memberi dampak buruk terhadap harga ekspor CPO di Riau.
“Di Eropa lagi tidak ada signal positif. Ini juga mungkin membuat rentetan pergerakan saham negatif. Selain kondisi kurs, masih banyak masalah lain. Istilahnya dolar pulang kampung,” katanya.
Dalam situasi seperti ini, beban perusahan yang melempar sahamnya ke pasar bursa akan menjadi sangat besar. Bahkan potensi gagal bayar bisa saja mereka tanggung. Saham finance juga terkoreksi.
“Prediksi masih akan tetap rendah selama harga sawit di Riau, turun. Harusnya ada kebijakan dari BI dan Ojk. Minimal memberlakukan kemudahan agar dalam kondisi seperti ini, bagaimana UMKM tetap dapat pinjaman modal secara mudah, sehingga tingkat konsumsi juga meningkat,” sambungnya. (Melba)