BERTUAHPOS.COM – Persoalan Karhutla di Sumatera, terlebih di Provinsi Riau tetap dianggap sebagai isu penting bagi nasional.
Secara khusus Menkumham, Yasonna Laoly mengatakan masalah Karhutla akan tetap menjadi isu penting bagi nasional karena dampaknya akan meluas ke dunia internasional.
“Walaupun luas kebakaran hutan sebelum th 2015 lebih besar dibanding th 2019 (turun 39%), bukan berarti Karhutla tidak menjadi isu penting secara nasional,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima bertuahpos.com, Jumat, 7 Februari 2020.
Menurutnya, hal itu karena transboundary haze (asap lintas batas) ke wilayah negara tetangga dapat menimbulkan isu regional.
Dia mengatakan, akibat meluasnya asap yang ditimbulkan juga mengganggu aspek kehidupan. Bahkan, Singapura mengeluarkan UU tentang lintas batas asap dimana mereka dapat menerapkan hukuman bagi pelaku pembakaran di negara lain.
Oleh karena itu dia mengharapkan, semua pihak dapat bekerjasama untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya Karhutla. Pada tahun 2019, Pekanbaru mengalami anomali situasi dimana asap tidak bergerak (statis) sehingga diperlukan pengendalian asap melalui TMC.
Di wilayah lain juga diharapkan adanya pengaturan ritme cuaca melalui TMC. “Perbanyak inovasi utk pengendalian Karhutla,” katanya.
Terhadap penekanan Menkumham dalam persoalan penanganan Karhutla ini dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger.
“Arahan itu disampaikan langsung oleh Pak Menkopolhukam pada saat Rakornas pengendalian Karhutla 2020. Dan tugas kami dan Pak Gubernur Riau sekarang akan sesegera mungkin menindaklanjutinya,” kata Edwar Sanger saat dihubungi bertuahpos.com.
(bpc3)