BERTUAHPOS.COM — Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah, mengusulkan agar pemerintah mendukung penyelenggaraan travel fair sebagai langkah strategis untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata. Travel fair adalah tempat untuk mendapatkan informasi lengkap tentang destinasi wisata dan penawaran menarik dari agen perjalanan, maskapai, dan hotel.
Menurutnya, acara seperti ini dapat membantu masyarakat merencanakan perjalanan wisata dengan lebih terencana dan meningkatkan jumlah wisatawan.
“Kalau pemerintah benar-benar mau mendukung kita di asosiasi, seharusnya bisa merencanakan travel fair. Contohnya seperti di Malaysia, yang biasanya digelar pada bulan April atau Mei. Travel fair seperti ini memungkinkan masyarakat langsung melihat dan merencanakan liburan mereka,” kata Dede, Sabtu, 23 November 2024.
Dede menjelaskan, travel fair yang dirancang dengan konsep business-to-consumer (B2C) dapat mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung merencanakan liburan secara mendadak. Melalui acara seperti ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi lengkap tentang destinasi, tiket pesawat, hingga paket wisata.
“Kalau travel fair ada, masyarakat bisa lebih terencana untuk liburan. Dengan begitu, maskapai juga dapat menambah jadwal penerbangan berdasarkan kebutuhan wisatawan. Selama ini kan penambahan penerbangan hanya saat Idul Fitri saja,” tambahnya.
Dede menyoroti Malaysia sebagai contoh negara yang sukses menggelar travel fair untuk mendukung industri pariwisatanya. Dengan perencanaan matang, acara ini mampu meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata, baik di dalam maupun luar negeri.
“Di Malaysia, travel fair menjadi agenda rutin yang direncanakan jauh-jauh hari. Indonesia seharusnya bisa meniru langkah ini agar pariwisata kita lebih maju,” ujarnya.
Selain itu, Dede juga mendorong adanya kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, asosiasi pariwisata, dan pihak swasta seperti maskapai penerbangan dan pelaku industri perjalanan. Menurutnya, dukungan dari semua pihak akan menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih kuat dan terorganisasi.
“Pemerintah harus mendukung dengan kebijakan yang mempermudah asosiasi dan pelaku usaha untuk mengadakan acara seperti travel fair. Ini bisa menjadi momen penting untuk menggairahkan kembali pariwisata di Riau, khususnya pascapandemi,” katanya.
Menggiring Kebiasaan Baru
Dede berharap, dengan adanya travel fair, masyarakat Indonesia akan terbiasa merencanakan liburan lebih awal. Kebiasaan ini, menurutnya, akan membantu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata secara signifikan.
“Jika masyarakat terbiasa merencanakan liburan dengan baik, industri pariwisata kita juga akan lebih terarah. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” tutup Dede.***