BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) segala produk luar negeri akan mudah masuk di Indonesia. Salah satu sektor yang paling merasakan dampaknya adalah usaha kecil menengah (UKM). Hadirnya produk dari negara tetangga cepat atau lambat akan mengancam produk-produk UKM Riau dalam persaingan pasar bebas itu.
Hal ini karena produk yang dihasilkan UKM di Riau belum dikemas dengan baik dan kemasannya belum ‘menjual’ terutama jika dibandingkan dengan produk-produk serupa dari luar negeri. Kemasan produk UKM di Riau masih memerlukan sentuhan lebih menarik lagi, sehingga masyarakat sebagai pembeli dapat tertarik dengan tujuan dapat menggerakkan roda perekonomian.
“Banyak memang kelemahan produk kita. Kemasan misalnya kurang menarik sehingga belum menjual. Packaging ini yang harus dibenahi,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau M Firdaus, beberapa waktu lalu.
Kelemahan kita di Riau lanjutnya, kontennya belum kelihatan. Dicontohkan Firdaus seperti misalnya produk kacang, berapa proteinnya, berapa kandungan dan bentuk kemasannya belum menjual. Sementara untuk rasa produk Riau tak kalah bersaing dan dinilai lebih baik.
Agar pengemasannya lebih dibenahi, juga hegenitas agar layak konsumsi atau tidak, berikut ketahanan produk memang perlu dibenahi ke depan. Sehingga daya tahan dan kemasan produk dapat menarik perhatian konsumen. Karena bagaimanapun dari segi harga sebenarnya produk Riau masih bisa bersaing. “Kami akan terus mengupayakan perbaikan ini, terutama pengemasan harus lebih ditingkatkan. Setelah mengikuti pameran di sana, kita belajar dari negara tetangga yang ikut serta,” tambahnya.
Semua Daerah Punya Produk Unggulan
Sebagai daerah yang kaya budaya dan kuliner, Provinsi Riau memiliki banyak produk-produk unggulan yang bisa dikembangkan dan dijual ke pasar luar. Sejumlah daerah juga telah memiliki produk-produk unggulan masing-masing. Seperti dari Kabupaten Kepulauan Meranti yang memiliki produk berbahan sagu. Bahkan makanan berbahahan sagu dari Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki ratusan jenis olahan. Ini menjadi kelebihan bagi Kepulauan Meranti jika terus dikembangkan karena daerah ini memiliki sumber sagu yang melimpah dan terus ada.
Sementara dari Kabupaten Bengkalis memiliki berbagai jenis produk unggulan seperti lempuk durian sebagai oleh-oleh yang ‘wajib’ dibawa pulang jika berkunjung ke daerah itu. Selain itu juga ada produk-produk kerajinan seperti tenun songket yang terus berkembang di daerah itu. Di Kabupaten Kampar juga memiliki sejumlah produk khas daerah seperti Kripik Nenas dan kripik nangka. Atau Kabupaten Indragiri Hulu dengan kue bawangnya.
Namun belum semua daerah di Riau menggarap produk-produk UKM khas daerah mereka untuk mendongkrak ekonomi masyarakat tempatan. Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM), meminta setiap daerah di kabupaten / kota, untuk menonjolkan produk unggulan masing-masing. Ini penting, agar produk itu bisa dipromosikan dan menarik perhatian investor.
Mengangkat produk unggulan daerah adalah salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam mengembangkan potensi investasi daerah agar dilirik investor. Saat ini hampir di semua daerah di Riau, pada prinsipnya sudah memiliki produk unggulan. Hanya saja belum terekspos dengan baik.
Perkenalkan Produk UKM Melalui Riau Expo
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau kembali menggelar event tahunan Riau Expo. Riau Expo 2016 adalah pameran terbesar dan terlengkap di Provinsi Riau dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau di bawah koordinasi Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau.
Untuk tahun ini, Riau Expo 2016 digelar di SKA Convention Exhibition (SKA Co-Ex), Jl Soekarno Hatta Pekanbaru, pada 24-30 Oktober 2016 lalu. Riau Expo 2016 menampilkan pameran peluang investasi daerah, informasi pembangunan, produk unggulan industri dan perdagangan, koperasi dan UMKM, objek pariwisata, serta ekonomi kreatif. Tahun ini, Riau Expo 2016 mengusung konsep Trade, Entrepreneur, Tourism, Investment (TETI). Riau Expo 2016 telah diikuti oleh sekitar 282 peserta berbagai sektor baik dalam maupun luar Provinsi Riau.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan potensi dan peluang investasi produk dan jasa, serta produk dan jasa kreatif unggulan yang dimiliki Provinsi Riau, kabupaten/kota, serta kalangan dunia usaha, termasuk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan koperasi kepada kalangan investor potensial dari dalam dan luar negeri,” kata Kepala BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi.
Menurut Fauzi, penyelenggaraan Riau Expo 2016 tahun ini diharapkan lebih besar dan sukses dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya hanya ada sekitar 166 stan, tahun ini jumlahnya lebih besar sekitar 280-an stan.
“Jika pada Riau Expo tahun lalu kita mampu menarik 15.700 orang pengunjung dan transaksi dengan omzet Rp4 miliar dan kontak bisnis diperkirakan sebesar Rp15 miliar, maka tahun ini diharapkan bisa lebih besar,” kata Fauzi.
Keseriusan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau dalam pengenalan produk unggulan Riau di ajang Riau Expo 2016, tidak hanya formalitas semata. Tak tanggung-tanggung, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau menggandeng 24 UMKM dari 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau dilibatkan pada acara tersebut. Mereka merupakan UMKM terbaik dipenjuru Provinsi Riau.
Kabid Promosi dan sosialisasi Diskop dan UMKM Riau, Dra. Gustini, mengatakan, Riau expo merupakan rangkaian bagian dari rangkaian memeriahkan HUT Provinsi Riau. Gustini juga menyampaikan, para UMKM yang dilibatkan memiliki kemapanan dan mampu dalam mempromosikan hasil produknya. Kendati begitu, dirinya meyakini bahwa event tersebut merupakan kesempatan emas bagi UMKM. “Yang jelas dalam kegiatan tersebut sangat bagus dan berkesempatan baik promokan produk,” sebutnya.
Pergelaran Riau Expo tahun 2016 secara langsung dibuka Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Airlangga Hartanto, Senin (24/10/2016) malam. Airlangga Hartanto didampingi Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman melakukan pemukulan Kompang tanda dibukanya kegiatan Riau Expo yang ditaja Pemprov Riau melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau.
Dalam sambutannya, Airlangga Hartanto mengatakan, pemerintah pusat melihat potensi maupun produksi sagu melimpah di Indonesia, tidak hanya di wilayah timur Indonesia saja. Akan tetapi di wilayah barat, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Melalui pameran produk-produk unggulan lokal. “Riau Expo ini luar biasa, semoga perekonomian masyarakat Riau semakin berkembang,” katanya.
“Saya melihat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau luar biasa produksinya dan ini harus terus dikembangkan, pemerintah pusat dalam hal ini mendukung produksi sagu yang ada di wilayah Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartato dalam sambutannya pada pembukaan Riau Expo 2016 di SKA Co Ex, Pekanbaru, Senin (24/10/2016).
Sementara itu, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman mengungkapkan, bahwa pihaknya optimis dapat mengangkat dan membantu mempromosikan sektor-sektor unggulan yang dimiliki 12 kabupaten/kota di Riau. Salah satunya, sektor unggulan sagu.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan Riau memperkenalkan sagu kepada dunia sebagai makanan khas untuk menunjang pariwisata. Pemprov Riau merupakan penggelar acara Festival Kukiner Sagu Riau menyapa dunia. “Sagu dijadikan kuliner unggulan untuk menunjang potensi pariwisata. Sagu dinilai banyak peminat wisatawan lokal dan wisatawan asing,” katanya. (ADV)