BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Sunarso anak dari kakek Sunaryo (65) Warga Desa Tani Makmur Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Inhu, yang melaporkan bahwa sejak 26 Maret 2019 lalu bahwa orang tuanya telah hilang, ‘Klaim’ bahwa penemuan belulang secara terpisah di areal perkebunan karet warga adalah ayahandanya.
Demikianlah Sunarso mengklaim kepada pihak kepolisian saat mencari tulang belulang manusia, di lokasi penemuan tulang pagi tadi.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting melalui Kapolsek Rengat Barat yang disampaikan Kanit Reserse Ipda Miki kepada bertuahpos.com Jum’at 19 April 2019 malam.
Dijelaskan Miki bahwa penemuan belulang ini pertama kalinya ditemukan oleh warga yakni Suliyani (35) saat sedang menderes kebun karet miliknya.
“Pertama kali ditemukan ialah tulang lengan sebelah kiri yang nyaris membusuk secara keseluruhan,” ujar Ipda Miki menerangkan penjelasan saksi Suliyani.
Usai menemukan adanya tulang belulang manusia, Suliyani langsung melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian, menindak lanjuti adanya penemuan belulang akhirnya kepolisian bekerja sama dengan Kepala Desa (Kades) Tani Makmur dengan warga tempatan untuk melakukan pencarian tulang lainnya.
Pencarian ini juga turut dilakukan oleh Sunarso anak dari Kakek Sunaryo yang dinyatakan hilang.
Dilokasi pencarian pihak petugas menanyakan kepada Sunarso, apakah ada tanda atau ciri fisik dari ayahandanya yang dinyatakan hilang. Sunarso menjawab, “Ada pak dilengan bagian kiri tangan bapak saya memiliki tato,” kata Sunarso kepada kepolisian.
Alhasil usai dilakukan pengecekan pada lengan kiri yang ditemukan di areal perkebunan terdapat tato sebagaimana yang dimaksud oleh Sunarso kepada kepolisian.
“Kasat mata saat dilakukan pengecekan ditemukan tato pada lengan kiri, yang hampir membusuk secara keseluruhan namun dapat dipastikan bahwa itu tato sesuai ciri-ciri yang dikatakan anak korban,” kata Miki.
Tidak sampai disitu pencarian belulang terus dilakuakan oleh kepolisian yang bekerja sama dengan warga tempatan, hingga akhirnya anggota belulang lainya dapat ditemukan.
“Jarak 40 meter ditemukannya lengan, ditemukan lagi tengkorak kepala, tulang punggung, rahang, hingga kaki kanan korban,” ungkapnya.
Kecurigaan Sunarso semakin bertambah saat ditemukannya pakaian pada lokasi ditemukannya belulang, yakni baju switer dan boxer biru, milik ayahnya saat terakhir kali keluar dari rumahnya.”Ini celana boxer bapak saya,” kata Sunarso dilokasi penemuan belulang.
Menurut keterangan Sunarso dan warga tempatan bahwa ayahnya mengidap penyakit pikun akut, yang kerap lupa bahwa dimana rumahanya.
Berdasarkan bukti dan ciri-ciri yang didapat pada beluang tersebut, kini pihak keluarga almarhum kakek Sunaryo, meminta secara tertulis agar penemuan belulang dapat diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses dikebumi secara layak. Untuk diketahui jarak penemuan tulang belulang ini berjarak 4.5 Km dari rumah milik korban.(cr2)