BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dua anak perempuan Nabi Syu’aib kesulitan mengambil air untuk minum ternaknya. Mereka harus berebut dengan banyak laki-laki, sehingga selalu mendapatkan giliran paling akhir.
Kondisi ini dilihat oleh seorang pemuda yang bernama Musa. Karena iba, Musa kemudian membantu dua perempuan tersebut.
Tak sampai disitu, Musa juga membantu membawakan air ini hingga ke rumah Nabi Syu’aib. Semuanya dilakukan dengan ikhlas.
Anak perempuan nabi Syu’aib kemudian meminta ayahnya untuk mempekerjakan pemuda bernama Musa tersebut.
Maka, bertanyalah Nabi Syu’aib kepada puterinya, apa alasan untuk mempekerjakan Musa. Anak perempuannya menjawab, bahwa Musa adalah pemuda yang Al-Qawiyy (mempunyai kompetensi) dan Al-Amin (dapat dipercaya).
Anak perempuan nabi Syu’aib mengatakan bahwa Musa mampu bersaing dalam mengambil air untuk ternak, dengan demikian dia mempunyai kompetensi. Dalam perjalanan pulang, Musa juga tak sengaja melihat betis anak perempuan nabi Syu’aib, sehingga dia meminta berjalan di depan saja. Dengan demikian, Musa memenuhi Al-Amin.
Dengan kisah tersebut, maka dapat diambil pelajaran bahwa semua pekerja muslim harus mempunyai dua hal tersebut. Pertama, Al-Qawiyy, dan kedua Al-Amin. (bpc2)
Sumber: Khotbah Jumat Ustaz Erman Ghani di Masjid Daarul Abrar, Pekanbaru, Jumat 22 Maret 2019.