BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tuan Guru Bajang (TGB), M. Zainul Majdi akan mengisi syafari dakwah di Mesjid An-Nur Pekanbaru.
Pemprov Riau melalui surat edaran sudah mengarahkan seluruh ASN dan THL di lingkup Pemprov Riau untuk hadir, bahkan akan diabsen. Konsekuensi bagi pegawai yang tidak hadir bisa dipotong tunjangan single salary.
Sikap Pemprov Riau yang terkesan memaksa itu dianggap sangat sarat dengn kepentingan politik dalam Pilpres 2019.Â
“Kedatangan TGB ke Riau, dalam bentuk apapu di tahun politik, akan sangat sulit dipisahkan dari persepsi publik tidak ada kepentingan politiknya. Pasti akan dikitkan dengan kepentingan politik,” ujar pengamat pengamat komunikasi politik dari Umri, Jupendri kepada bertuahpos.com, di Pekanbaru,Rabu, 20 Maret 2019.
Alasannya, pertama, lanjut Jupen, TGB adalah pengurus Partai Golkar. Kedua, TGB adalah bagian dari tim sukses salah satu Capres.Â
Baca:Â TGB Isi Ceramah di UIN Suska Riau, Rektor Sebut Tak Ada Kaitan Politik
Ketiga, pernyataan-pernyataan TGB beberpa bulan belakangan berisi dukungan kepada salah satu pasangan kandidat Capres. Atas dasar itulah, kedtangan TGB ke Riau sulit sekali dipisahkan dari kepentingan politik.
“Meskipun kegiatan itu dibungkus dengan syafari dakwah dan lain sebagainya,” ungkap Jupendri.
Surat edran Pemprov Riau dengan nomor: 800/UM/53 itu ditandatangani oleh Gubernur Riau atas nama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi.Â
Di surat itu sangat jelas berisi intruksi ASN dan THL Pemprov Riau wajib hadir mengenakan baju muslim dan berkumpul di Masjid Raya An-Nur sebelum salat maghrib, dan merek akan diabsen.
“Absensi itu kan salah satu dari disiplin. Kalau sanksi bagi ASN yang tidak hadir itu bagian dari instrumen single salary. Jadi bagi ASN yang tak hadiri bisa saja single salary dipotong,” kata Kepala Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwn Ridwan. (bpc3)