BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim dalam pernyataan penutupnya saat menggelar pertemuan dengan pihak PT. Hutama Karya (HK) menegaskan bahwa dia harus memastikan pembangunan proyek strategis nasional Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai berjalan baik. Sebab jalan bebas hambatan ini nantinya akan dinikmati oleh seluruh masyarakat Riau.
Wan menyadari dengan seringnya melakukan tinjauan secara mendadak ke ruas tol Pekanbaru-Dumai akan mengganggu proses pekerjaan di lapangan dan sangat merepotkan pihak HK sebagai perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk membangun tol Pekanbaru-Dumai.Â
“Sebenarnya kami tidak/ingin merepotkan HK. Tapi saya harus memastikan pembangunan ini, sebab nantinya jalan ini akan dinikmati oleh masyarakat Riau,” ungkapnya, Rabu, 30 Januari 2019 di Kantor HK kawasan proyek pengerjaan Seksi I tol Pekanbaru-Dumai tersebut.
Dia menambahkan, jelang habis masa jabatan sebagai Gubernur Riau, sejumlah proyek pembangunan memang digesa penyelesaiannya, termasuk tol. Meski proyek ini pada prisnipnya adalah wewenang nasional, namun Pemprov Riau punya tugas untuk mengawasi dan memberikan bantuan terhadap kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Ketika itu, dia bahkan langsung meminta komitmen kepada seluruh Pempinan Proyek setiap seksi tol Pekanbaru Dumai, dengan menanyakan kesiapan HK, apakah akhir 2019, ruas tol Pekanbaru-Dumasi bisa diselesaikan.
Baca juga:Â Realisasi Fisik Tol Pekanbaru-Dumai Seksi I Baru 60 Persen
Pimpinan Proyek ruas tol seksi V dan IV, Willy menyebutkan, pada prinsipnya HK punya target penyelesaian proyek pembangunan jalan bebas hambatan itu. Sebab dalam kontrak kerja bersama pemerintah, ada batas waktu yang diberikan dan komitmen penyelesaiannya harus dipertanggungjawabkan. “Kami siap di akhir 2019, Pak Gubernur,” ujarnya.
Pimpinan Proyek untuk Seksi I dan II, ruas Pekanbanbaru-Dumai, Bambang, Rabu, 30 Januari 2019, menyebut realisasi pembangunan fisik tol Trasn Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai untuk seksi I dan II baru 60 persen, dan hingga kini masih berlanjut. Dari pantauan di lapangan sejumlah titik masih dilakukan pemadatan tanah dan belum dilakukan pengaspalan. Sementara itu untuk pembebasan lahan pada seksi I saat ini sudah 90 persen. Total panjang tol untuk seksi I ini sekitar 9,5 kilometer, dan ditergetkan pada Februari nanti sekitar 8 kilometer ruas ini sudah rampung untuk pengaspalannya. Bambang menyebut, untuk per kilo pengerjaan tol ini menghabiskan dana sebesar Rp90 miliar.
Sementara untuk seksi III, realisasi fisiknya baru 46 persen dengn realisasi pembebasan lahan sudah sekitar 84 persen. Sedangkan untuk seksi IV realisasi fisiki baru 34 persen dengan realisasi pembebasan lahan sudah 89 persen. Lalu realisasi fisik untuk pembangunan ruas tol di seksi V baru 22,8 persen, sedangkan untuk masalah pembebasan lahan semuanya dilakukan konsinyasi. Kemudian untuk pembangunan fisik di seksi VI sekitar 35 persen dengan masalah pembebsan lahan yang sudah selesai baru sekitar 58 persen. Secara keseluruhan pembangunan fisik tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai sekitar 40 persen. (bpc3)