BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Peringatan Hari Bela Negara di Halaman Kantor Gubernur Riau pada Rabu, 19 Desember 2018, berlangsung sederhana. Hanya upacara biasa dan mendengarkan sambutan Presiden Joko Widodo, yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi.
Saat bangsa baru akan merambah dalam kecanggihan, bangsa luar sudah sangat sibuk dengan mengembangkan teknologi robotik. Amerika, Jepang dan beberapa negara maju lainnya, bahkan sudah sangat teebiasa dengan manusia besi yang diprogram tersebut.
“Wujud bela negara bukan larut dalam dan tenggelam dalam kecanggihan teknologi tapi bagaimana kita mempertahankan pembangunan berkelanjutan serta kelestarian alam. Boleh serba canggih, tapi identitas kebangsaan tidak boleh dilepas,” ungkap Hijazi.Â
Lantas, dimana posisi budaya dan kearifan lokal?Â
Budaya dan kearifan lokal merupakan identitas bangsa. Di tengah perkembangan dunia digital, harusnya bukan dijadikan sebagai sebuah ancaman. Tapi bagaimana keduanya dipadukan dalam digitalisasi.Â
Tujuannya bagaimana mengangkat budaya dan kearifan lokal melalui teknologi, agar negara lain tahu, bahwa Indonesia tetap tampil dengan indentitas kebangsaannya yang menjunjung tinggi nilai budaya.
“Budaya kearifan lokal dan nilai luhur adalah pondasi pengembangan teknologi dalam negeri oleh sebab itu tetap harus dipertahankan. Kesadaran bela negara jelas tidak bisa diserahkan kepada kecerdasan buatan yang tergantung pada alat, tapi berada di hati seiring dengan perkembangan zaman,” sambung Hijazi.Â
“Keberadaan ratusan suku, kepercayaan, bahasa merupakan satu kesatuan. Dan bersyukur atas kemerdekaan. Tugas bela negara bukan tugas yang ringan,” sambungnya. (bpc3)