BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), malam ini, Sabtu 15 Desember 2018 akan melaporkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pihak Kepolisian Daerah (Polda) Riau.Â
PDIP merasa dirugikan dengan pernyataan SBY yang dianggap menuding pihak PDIP terkait pengrusakan baliho SBY. Hal ini diungkapkan oleh politisi PDIP, Kapitra Ampera, pada Sabtu, 15 Desember 2018.
“Kami akan melaporkan SBY ke Polisi. Karena kami sudah dituding baik langsung maupun tidak langsung. Kami merasa dirugikan. Kami akan laporkan sebagai pencemaran atas partai kami dan ketenangan masyarakat,” ungkap Kapitra Ampera.
Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki masalah apa pun dengan pihak SBY maupun dengan Partai Demokrat.Â
“Tidak punya persmlaah apa pun dengan pihak SBY. Kami tidak menganggap ada permasalahan apa pun dengan pihak SBY,” tambahnya.
Sebelumnya, seorang pria berisi HS, diamankan oleh aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru,karena diduga terlibat dalam pengerusakan spanduk milik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Â
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Sabtu 15 Desember 2018 mengatakan, saat ini HS tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pekanbaru. “Laporan diterima Resta Pekanbaru. Sementara satu orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik,” ungkapnya.Â
Seperti diberitakan sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono ketika pada Sabru, 15 Desember 2015 tengah berada di Kota Pekanbaru untuk menghadiri sejumlah agenda partai. Dalam kunjungannya, sejumlah spanduk yang terdapat foto Presiden Republik Indonesia keenam tersebut dirusak.
Demokrat menyamakan perusakan baliho dan benderanya sama seperti kejadian Jepang menyerang Amerika di Hawaii. Karena serangan Jepang tersebut, Amerika yang sebelumnya tak ikut dalam Perang Dunia II kemudian terjun langsung dalam perang tersebut. Akibatnya, Jepang kemudian mengalami kekalahan hebat.
“Pak SBY bilang begini, dulu waktu Perang Dunia II, Amerika tak ikut langsung. Namun, ketika kapal mereka ditenggelamkan di Hawaii, Amerika kemudian melibatkan diri. Akibatnya, ya, Jepang kalah. Nah, silahkan diartikan sendiri,” kata kader Demokrat yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malaranggeng kepada bertuahpos.com, Sabtu 15 Desember 2018.
“Kejadian ini akan membuat konsolidasi Demokrat semakin kuat. Pak SBY sudah menegaskan bahwa beliau bukan kompetitor pak Jokowi. Yang bersaing ini pak Jokowi dan pak Prabowo. Tapi kalau kemudian partai Demokrat dizalimi seperti ini, tentu kami bereaksi,” tambah dia.
Sebelumnya, Sejumlah spanduk partai Demokrat yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru dirusak oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Hal ini terjadi ketika SBY dan Jokowi sama-sama mengunjungi Pekanbaru.
Dari pengamatan bertuahpos.com dilapangan, beberapa bendera dan spanduk lainnya masih tegak berdiri. Hanya spanduk dan bendera Demokrat yang dirusak OTK tersebut.
Ketua Umum Demokrat, SBY akhirnya memerintahkan agar semua spanduk dan bendera Demokrat yang ada di Pekanbaru diturunkan. Menurut SBY, lebih baik mereka mengalah daripada spanduk dan bendera mereka jadi korban perusakan.
“Saya perintahkan kepada sekjen (Hinca Pandjaitan), pemimpin Demokrat di Riau dan Pekanbaru, semua atribut, ucapan selamat datang atas kunjungan saya ke Riau, dan bendera Demokrat diturunkan,” kata Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dilanjutkan SBY, penurunan bendera ini adalah langkah Demokrat untuk mengalah, daripada bendera dan balihonya dirusak.
“Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada kita menyaksikan bendera kita, baliho-baliho yang tidak bersalah dirobek,” sambung dia. (bpc11)