BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau sudah menyambangi Presiden Jokowi ke Istana Negara. Pertemuan mereka membahas dan memastikan perihal rencana pemberian gelar adat untuk presiden karena dianggap telah berjasa bagi Riau.Â
Pertimbangan LAM Riau memberi gelar adat untuk Jokowi karena kebijakan presiden dinilai tegas sehingga bisa membebaskan Riau dari masalah asap. Alasan lain, Jokowi akan memberikan sertifikat TORA (Tanah Objek Reformasi Agaria) kepada masyarakat, serta adanya proyek strategis nasional yang dibangun di Provinsi Riau.
Menurut Sekjen Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR), Isnadi Esman, pada prinsipnya yang diinginkan masyarakat bukan hanya sebatas itu. Janji Jokowi mengenai SK Perhutanan Sosial malah belum terealisasi hingga saat ini. “Tanpa itu, menurut kami, Presiden Jokowi tidak perlu datang ke Riau,” katanya, Rabu, 5 Desember 2018.Â
Dia menambahkan perhutanan sosial masuk dalam program Nawacita Jokowi dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya, termasuk mengatasi ketimpangan penguasaan atas tanah.Â
Semua ini masalah serius yang dialami bangsa. Namun ternyata semua ini malah tidak menjadi prioritas presiden dan menjadi timpang jika presiden diberi gelar adat oleh LAM Riau dengan alasan yang tidak sejalan dengan visi Nawacita. Lagi pula, masalah asap, TORA dan proyek strategis nasional merata di seluruh Indonesia. Artinya bukan kebijakan istimewa untuk Riau semata.Â
“Untuk itu perlu ada kepastian sikap pemerintah atas keberpihakanya terhadap masyarakat gambut. Dan kami juga sudah mempertegas ini dalam pernyataan sikap yang kami buat,†katanya.Â
Sebelumnya, LAM Riau akhirnya memastikan akan memberikan gelar adat kepada Presiden Jokowi. Gelar yang akan diberi adalah ‘Datuk Seri Setia Amanah Negara’. “Ini tanda kita berterima kasih, dan tandanya adalah dengan LAM Riau memberikan gelar adat,” kata Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar di Jakarta.
Penabalan gelar adat ini sendiri akan dilakukan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Pekanbaru, Sabtu 15 Desember 2018 mendatang. Al Azhar juga membantah bahwa pemberian gelar adat ini ada kaitannya dengan politik. Menurut dia, LAM Riau hanya memegang adat dan budaya, serta tak masuk dalam politik.
“Kami tak masuk dalam politik. Ini murni masyarakat adat Riau yang merasa terbantu dengan Presiden Jokowi,” tutupnya. (bpc3)