BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selama ini kita hanya mengetahui sebuah komunitas dibentuk sebagai ajang berkumpul sesama satu hobi. Namun tahukah Anda ada komunitas yang dibentuk untuk melakukan tugas mulia, yakni pengawal ambulance?
Ya komunitas itu bernama Rescue Pekanbaru. Berdiri pada tanggal 15 Oktober 2018 silam, anggota komunitas ini senantiasa memastikan keberangkatan sebuah ambulance tidak terhalang selama perjalanan hingga tiba pada tujuannya secepat mungkin.
“Kami perihatin masih banyaknya pengguna jalan yang tidak mengerti atau tahu tentang kendaraan prioritas di jalan, termasuk ambulance yang sedang membawa pasien,” ungkap Rio Candra selaku Ketua Rescue Pekanbaru sembari menerangkan sejarah terbentuknya komunitas yang kini berjumlah 20 orang tersebut.
Ditemui bertuahpos.com, Rio menuturkan, anggota Komunitas Rescue Pekanbaru tidak hanya laki-laki, tapi juga perempuan. Tercatat ada tiga anggota Komunitas Rescue Pekanbaru yang merupakan perempuan.
Selama bertugas mengawal ambulance, Rio turut menegaskan pihaknya sama sekali tidak pernah meminta bayaran sepersenpun.
“Untuk escort (pengawalan) itu sendiri itu gratis, kami tidak pernah meminta pada driver ataupun keluarga pasien,” tegas Rio.
Lantas bagaimana anggota Rescue Pekanbaru bisa mengetahui ada ambulance yang membutuhkan pengawalan? Rio menjawab komunitas Rescue Pekanbaru selama ini menjalin komunikasi dengan beberapa supir ambulance secara langsung.
“Kami dapat info dari supir ambulance. Setiap ambulance yang pernah kami kawal, kami minta nomor drivernya. Kami masukkan dalam suatu grup wa yang isinya driver ambulance. Ketika mau merujuk atau membawa pasien, driver bisa menginfokan disana (grup WA). Beberapa anggota juga ada yang standby di berbagai titik, seperti di jalur dua Rimbo Panjang, Simpang Tabek Gadang, Rumbai dan Air Hitam,” jelas Rio.
Menurut Rio, meski baru berdiri, sudah banyak suka duka yang dialami anggota Komunitas Rescue Pekanbaru.
“Sukanya bisa menolong orang yang urgent. Dukanya ketika mengawal ambulance masih banyak masyarakat yang tidak mau memberi jalan. Padahal mereka tahu ada ambulance dibelakangnya. Pernah juga dimarahin supir mobil pribadi, kita suruh minggir dia malah marah-marah dan merapatkan mobilnya ke kita,” imbuh Rio.
Selama mengawal, menurut Rio pihaknya tetap mengutamakan keselamatan anggota komunitasnya. Seperti tetap menggunakan helm dan peralatan berkendara sebagaimana yang diharuskan.
“Anggota diwajibkan harus memiliki SIM C, kendaraannya lengkap dan layak jalan, serta harus memiliki riding skill yang bagus. Tentunya orangnya memakai helm, celana panjang, dan juga sepatu. Safety kendaraan dan orangnya,” tutur Rio.
Lanjut Rio, selain bertugas mengawal ambulance, pihaknya juga memiliki agenda lain guna mengakrabkan keakraban antar sesama anggota. Salah satunya ialah dengan mengadakan kopi darat atau berkumpul bercengkrama bersama.
“Teman-teman di Rescue Pekanbaru dari berbagai profesi. Perawat, farmasi, supir ambulance, pemadam kebakaran, mahasiswa, karyawan hotel, PNS hingga ojek online. Untuk itu kita juga ada agenda kita kopdar setiap malam Minggunya, sekalian standby juga,” pungkas Rio. (bpc9)