BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketika berperang di Indonesia pada November 1945, pasukan Inggris yang berasal dari India mulai goyah, terutama yang beragama muslim.Â
Para tentara muslim India ini mendengar pekikan takbir dari arah pasukan pejuang, yang menandakan mereka sedang memerangi kaum muslim, dan sesama kaum muslim dilarang saling memerangi.
Kebingungan juga sempat terjadi di sisi pejuang republik. Saat berperang, mereka juga kebingungan dengan pekikan takbir dari pasukan Inggris. Meskipun mereka belum yakin apakah mereka muslim atau tidak.
“Kita mendengar bahwa ada pekikan takbir di pihak musuh. Hanya saja, kita belum yakin apakah mereka benar muslim atau bukan,” ujar anggota Pemuda Republik Indonesia (PRI), Des Alwi, dikutip dari Hostoria.id.
Akhirnya, dimulailah skenario untuk membujuk tentara India muslim agar membelot ke Indonesia. Dengan alasan sesama muslim dilarang saling memerangi, dan mengatakan bahwa perjuangan bangsa Indonesia sama dengan perjuangan bangsa India.
Banyak tentara India muslim Inggris yang akhirnya membelot ke pihak Indonesia. Salah satu yang terkenal adalah Kapten Rashid. Bahkan, Kapten Rashid melalui radio dengan bahasa Inggris dan Hindustan terus mengajak para tentara muslim India untuk membantu perjuangan Indonesia.
Pihak Inggris juga mengakui banyak pembelotan yang terjadi selama mereka di Indonesia. Sebagian besar pembelotan ini dilakukan oleh tentara India muslim.Â
“Para tentara muslim India ini tidak menyukai memerangi Indonesia. Banyak yang membelot dengan cara meninggalkan baraknya pada malam hari. Namun, ada juga yang membelot meninggalkan pasukannya saat operasi,” tulis perwira penerangan tentara Inggris, P.R.S. Mani dalam jurnalnya.
Dalam jurnalnya, Mani juga menuliskan bahwa tentara India muslim yang membelot ini tidak hanya membawa tangan kosong. Tentara muslim India ini juga membawa granat, senjata api, amunisi, hingga truk saat membelot. Hingga Inggris meninggalkan Indonesia, tercatat ada 600 tentara India yang membelot. (bpc2)