BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tahun 1751. Setelah tidak ada kata sepakat antara Laksamana Muhammad Ali dan Belanda di loji Pulau Guntung, perang pun pecah.
Dalam menyerang Belanda yang ada di loji Pulau Guntung, Kerajaan Siak menyiapkan kapal-kapal yang dinamakan ‘Harimau Buas’. Kapal ini dilengkapi dengan perlengkapan perang secukupnya.
Armada kapal perang Kerajaan Siak dipimpin oleh Laksamana Muhammad Ali dan didampingi Raja Indra Pahlawan.Â
Baca:Â Perang Guntung, Kegemilangan Sultan Siak Mengalahkan Belanda (Bagian 1)
“Tujuannya armada perang ini hanya satu, yakni mengusir Belanda dari loji Pulau Guntung. Yang memimpin saat itu adalah Laksamana Muhammad Ali. Perang ini dimulai 1752 sampai 1753,” jelas Sejarawan Riau, Suwardi MS kepada bertuahpos.com.
Namun, menaklukkan loji Pulau Guntung tidaklah semudah yang dibayangkan. Loji ini telah dilengkapi dengan pertahanan berlapis. Meriam-meriam besar juga telah disiapkan oleh Belanda, untuk menangkis serangan dari kerajaan Siak.
“Armada Siak terus berusaha untuk menaklukan loji atau benteng ini. Tapi, setelah berbulan-bulan, tidak ada kemajuan. Apalagi, bantuan Belanda yang datang dari Malaka. Korban terus berjatuhan dari dua belah pihak,” tambah Suwardi.
Akhirnya, armada Siak mengundurkan diri kembali ke Siak. Laksamana Muhammad Ali dan Raja Indra Pahlawan mengambil keputusan bahwa dalam penyerangan ini tidak akan berhasil menaklukkan loji Pulau Guntung. (bpc2)