BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Asisten II Setdaprov Riau, Masperi mengakui penghitungan awal untuk pembayaran gaji pegawai, kurang cermat.
Akibatnya tersisa jumlah uang yang cukup besar, yakni sebesar Rp 338 miliar. Sebelumnya, hal ini sempat menjadi sorotan DPRD Riau.
” Memang kami akui bahwa Pemprov Riau kurang cermat dalam penganggaran pada belanja pegawai itu,” katanya, kepada wartawan saat ditemui di kantor Gubernur Riau, Jumat, 13 April 2018.
Masperi menjelaskan dalam rancangan awal memang untuk belanja gaji pegawai sengaja dilebihkan. Ini untuk mengantisipasi jika ada pegawai yang baik pangkat. Secara otomatis tambahan pendapatannya juga harus disesuaikan.
“Jadi ketika ada pegawai yang naik pangkat langsung kami bayarkan. Namun ternyata memang tidak terserap semuanya. Itu kan untuk gaji berkala, atau kenaikan pangkat saat mutasi dan lain sebagainya,” ujar Masperi
Masperi juga mengakui memang dianggarkan besar dengan tujuan untuk antisipasi, itu atas dasar perkiraan beban yang kucup besar dan harus ditanggung Pemprov Riau.
” Harusnya memang lebih cermat dihitungnya,” sambung dia.
Ketua Pansur RKPJ Kepala Daerah DPRD Riau, Aherson mempertanyakan kelebihan belanja gaji pegawai Pemprov Riau sebesar Rp338 miliar. Untuk belanja gaji pegawai saja telah dianggarkan sebesar Rp2,3 triliun dalam APBD 2017. Namun, ternyata terealisasi hanya Rp1,9 triliun.
“Tidak masuk akal. Rp 338 miliar kelebihan dana belanja pegawai itu, insentifkah yang menurun, kita belum tahu. Mestinya bertambah belanja pegawai itu, karena sekarang gaji untuk SMA dan SMK jadi tanggung jawab kita. Mestinya bertambah anggaran belanjan pegawai itu,” kata Aherson seusai rapat Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah DPRD Riau, Kamis 12 April 2018 kemarin.
“Kalau SiLPA kegiatan masuk akal. Tapi SiLPA gaji, bukan dilelang bukan ditender. Itukan, by name by address. Ada golongan ada pangkat, kok berlebih,” tutupnya. (bpc3)