BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Meskipun sudah terlihat kuno dan ketinggalan zaman, Masjid Khairun yang terletak di Gang Panda tetap teguh mempertahankan bentuk aslinya hingga sekarang.
Seperti yang diterangkan oleh salah seorang penjaga dan pengelola Masjid Khairun, Risna Yelmi, masjid ini sangat menjaga adat istiadat sejak awal berdiri di tahun 1980an.
Masjid yang identik seperti masjid-masjid di Kota Pariaman ini bahkan berani menolak sentuhan pemerintah jika nantinya akan merubah bentuk asli masjid tersebut.
“Kami tidak menolak bantuan pemerintah, tapi jika pemerintah ikut campur otomatis masjid tersebut berubah bentuknya seperti masjid-masjid nasional. Ini yang tidak diinginkan oleh pendiri Masjid Khairun,†jelas Risna.
Perempuan yang sering disapa Buk Yul ini menjelaskan, selain mempertahankan bentuk aslinya, masjid ini juga mempertahankan aliran dan ajaran yang mereka anut.Â
“Masjid Khairun memiliki perbedaan dengan masjid lainnya di Kota Pekanbaru. Salah satunya ialah khotbah yang menggunakan bahasa Arab. Setiap selesai pelaksanaan Salat Subuh juga diwajibkan membaca qunut. Salat Tarawihnya disini juga 23 rakaat, ada Salat 40 hari juga, terus disini kalau Maulid Nabi juga berbeda dibandingkan masjid lainnya,†tutur Risna.
Menurut Risna, awalnya masjid ini dibangun oleh pendatang-pendatang yang berasal dari Pariaman dan tinggal di Gang Panda.
“Tanahnya di wakafkan oleh warga sekitar yang saat itu hampir didominasi pendatang dari Pariaman,†pungkasnya.
Sejak dibangun tahun 80an, Masjid Khairun baru sekali mengalami renovasi. Meskipun selalu kesullitan keuangan karena sedikitnya bantuan yang masuk, masjid ini masih tetap diguanakan terutama bagi mereka yang menganut Islam Syafii. Bahkan tak jarang jemaah yang datang berasal dari daerah yang cukup jauh dari Masjid Khairun. (bpc9)
Â