BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Seorang pakar transportasi meminta agar manajemen lalu lintas harus dilakukan saat aksi unjuk rasa berjalan.
Hal ini diutarakan oleh Fery Anto seorang pakar transportasi kepada bertuahpos.com, Kamis (22/2/2018), beberapa jam sebelum aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI).
“Dengan adanya pemberitahuan awal dari pemrakarsa demontrasi, ini juga menjadi kewajiban aparat berwenang untuk melakukan manajemen lalu lintas, baik pengaturan arus lalu lintas maupun jika dianggap perlu mengalihkan arus lalu lintas agar tidak terjadi bottle neck,” ujar Fery.
Fery juga mengatakan harus ada peletakan petugas di beberapa meter sebelum titik lokasi unjuk rasa.
“Tentunya penempatan petugas di titik jelang titik lokasi unjuk rasa agar pengguna jalan tidak terjebak dan terjadi stagnasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan,” terangnya.
Selain petugas, Fery juga mengimbau agar demonstrasi tidak melakukan aksi unjuk rasa di saat jam sibuk.
Baca: Jelang Aksi BEM se-Indonesia, Polisi Mulai Berjaga di Jalan Keluar Mahasiswa
“Seyogyanya juga agar pendemo tidak melakukannya di saat jam sibuk lalu lintas, agar masyarakat luas tidak terganggu aktifitasnya. Selain itu, dalam pemilihan waktu unjuk rasa juga tidak berbarengan dengan waktu dimana masyarakat berangkat ataupun pulang bekerja atau sekolah. Termasuk jam dimana masyarakat menjalankan ibadah,” imbau Fery.
Seperti yang diketahui, siang nanti akan berlangsung demo besar-besaran mahasiswa yang tergabung ke dalam BEM Seluruh Indonesia. Terhitung kurang lebih 500 pendemo akan bergerak di beberapa titik. Seperti Kantor DPRD Riau, Kantor Gubernur Riau, serta PT. Chevron. (bpc9)