BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kegagalan partai untuk membentuk kader menjadi penyebab adanya kontrak politik antara partai dan kandidat non-kader yang dijagokan dalam Pilkada. Penunjukan kandidat non-kader ini kebanyakan disertai dengan deal politik tertentu.
Demikian diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini.
“Partai politik gagal dalam membentuk kader, sehingga kontrak politik dengan sosok non-kader menjadi pilihan,” terang Titi, Rabu (03/01/2018) sebagaimana dikutip dari kumparan.com.
Titi menyebutkan bahwa kontrak politik antara kandidat non-kader dan partai politik yang tidak berbicara mengenai kepentingan ideologis, hanya akan menunjukkan sikap pragmatis partai politik dan kandidat itu sendiri.
“Ketika kontrak politik ini tidak berbicara mengenai kepentingan ideologis, itu menunjukkan sikap pragmatis dari partai politik dan kandidat itu sendiri,” tambah Titi.
“Kontrak politik ini bukanlah sesuatu yang salah, karena bisa membuka peluang bagi warga negara untuk menjadi bagian dalam membangun bangsa. Namun, kebanyakan penunjukan kandidat non-kader tentu disertai dengan deal-deal politik tertentu,” sambungnya. (cr1)