BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Allah memberikan rahmatNya kepada Zakaria.
Zakaria menengadahkan kedua tangannya, dan meminta pada Sang Penciptanya dengan bahasa yang sangat lembut.
Dia mengadu, tentang tulangnya yang sudah lemah dan rapuh, kepalanya ditumbuhi uban, dan tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada Allah.
Zakaria begitu khawatir sepeninggalannya soal keturunan yang akan mewarisinya ketika dia meninggal nanti. “Sebab istriku mandul, Ya Allah,” lata Zakaria dalam doanya. “Maka anugerahilah aku seorang putra dari sisi Engkau.”
Dia sangat ingin anak itu menjadi pewarisnya dan mewarisi keluarga Ya’qub. Zakaria meminta kepada Allah agar anak itu lahir dengan penuh keridhaan.
Allah sudah mempersiapkan segalanya untuk Zakaria. Bahwa sebentar lagi dia akan dianugerahi seorang anak bernama Yahya. Dan ditegaskan bahwa Yahya itu berbeda dengan manusia lainnya.
“Ya Allah, bagaimana ada anak sedangkan istriku mandul? dan aku sudah tua,” ujarnya.
Allah berfirman: Itu mudah bagi ku Zakaria.
“Berikanlah kepada ku suatu tanda,” sambungnya.
Setelah itu Allah memberikan tanda kepada Zakaria, yakni dia tidak bisa berbicara selama 3 hari 3 malam, padahal dia sangat sehat. Zakaria keluar dari mihrab dan menuju seraya berkata, “Bertasbihlah waktu pagi dan petang.
Sedangkan maryam, dia lahir dari keluarga Imran. Maryam berarti ‘tidak bercela’ juga bisa berarti ‘hamba Tuhan’.
Dia diasuh oleh Nabi Zakaria setelah ayahnya meninggal.Â
Ketika berada di sebuah mihrab, Maryam didatangi oleh seorang malaikat untuk memberinya seorang putra suci.Â
Maryam terkejut karena dia tidak pernah disentuh oleh laki-laki.Â
Dia khawatir akan dicemoohkan jika ternyata ia hamil.Â
Ketika kandungannya semakin besar, ia menjauhkan diri dari Baitulmakdis.Â
Ia pindah ke desa kelahirannya, Nasirah (Nasaret).Â
Maryam melahirkan seorang bayi tanpa suami atas kehenda Allah, dan Itulah Nabi Isa. (dikutip dari Al-Quran, Surah Marya). (bpc3)