BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau perlu ubah paradigma kesempatan kerja untuk masyarakat tempatan. Sebab selama ini, kondisi itu membuat kesempatan kerja bagi masyarakat tidak bisa bersaing dengan pendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Riau Bhudi Febriadi, kepada bertuahpos.com, Minggu (26/11/2017).
“Kami miris melihat database pencari pekerja dengan lulusan sejana. Begitu banyak antrian, sampai ratusan ribu,” ujarnya.
Dia menambahkan, untuk mencari karyawan yang betul-betul sesuai dengan keinginan sangat sulit. Bhudi mencontohkan, untuk pengerjaan proyek 10 ribu rumah di Inhil, dia harus mendatangkan pekerja dari luar.
“Untuk mencari tukang saja saya harus cari pekerja dari luar. Ini bukti bahwa paradigma pekerja di Riau itu belum berubah. Pertama, ini masalah kapabilitas, kedua, minimnya pelatihan,” ujarnya.
Dia menambahkan, Pemerintah daerah hanya disibukkan dengan aktivitas kebingungan bagaimana memaksimalkan penyerapan anggaran.
Sehingga, tidak ada langkah, atau upaya serius dalam meningkatkan kemampuan pekerja lokal. Akibatnya kesempatan itu diambil oleh pekerja dari luar. Makanya antrian pekerja lokal malah semakin banyak.
Untuk menyelesaikan masalah ini, langkah pertama perlu disiapkan oleh pemerintah mengubah paradigma pekerja lokal, lebih mengandalkan kualitas ketimbang status akademik yang dimiliki.
“Rendahnya pola perhatian pemerintah, atas jawaban tantangan kerja di Riau ini, kondisinya seperti itu. Dan pemerintah harus tahu,” tambahnya. (bpc3)