BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau ingin sidang delegasi Sosial Ekonomi Malaysia dan Indonesia (Sosek-Malindo) membahas soal perluasan nominal perdagangan antara Riau dan Malaysia.
“Kami ingin setiap delegasi membahas kemungkinan-kemungkin soal perluasan nominal kerjasama perdagangan. Selama ini kan dalam aturannya perdagangan lintas batas maksimal hanya 600 ringgit, kalau bisa 2.000 ringgit lah,” kata Asisten II Setdaprov Masperi, di Pekanbaru, Rabu (8/11/2017).Â
Dengan demikian, dia menyebut, nilai perdagangan lintas batas itu bisa diperbanyak dan dimanfaatkan oleh kedua belah pihak.
Di sektor-sektor tenaga kerja, ketika Johor dan Malaka membutuhkan TKI harus jelas spesifikasi teknisnya. Dengan demikian Riau tinggal persiapkan tenaga sesuai dengan kebutuhan itu.Â
Selain itu, isu lain yang mengemuka soal perdagangan lintas batas yang berkenaan dengan peredaran narkoba. Di kawasan batas Riau dengan negara itu ada banyak pintu masuk dan jalur tikus sehingga memudahkan barang haram itu masuk.Â
“Saya ingin masalah ini juga jadi fokus pembahasan antar delegasi. Pak Kapolda juga sudah menyetujui terkait hal itu,” ujar Masperi.Â
Selama 16 tahun Sosek-Malindo, diantaranya keuntungan yang dirasakan Riau terutama soal kemudahan-kemudahan.Â
Baca:Â Pagi Ini, Delegasi Indonesia-Malaysia Bahas Sosial Ekonomi di Pekanbaru
“Semula kita mendapatkan barang Malaysia itu susah, dengan Sosek-Malindo jadi mudah. Begitu juga sebaliknya. Kita jadi mudah jualan ke sana dalam konteks resmi,” sambungnya.Â
Terutama kerjasama di bidang ekspor dan impor. Artinya Sosek-Malindo akan lebih mudah menata dan mengelola, sebab dalam pertemuan ini delegasi dari daerah masing-masing duduk satu meja untuk membahas kesepakatan. (bpc3)