BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di tengah sulitnya masyarakat Pekanbaru mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, harga gas elpiji di tingkat pengecer saat ini justru melambung tinggi.
Salah seorang pemilik pangkalan gas di Jalan Balam, Ray Hughes mengatakan, di Pertamina sendiri gas hijau muda ini tidak mengalami kelangkaan alias stabil. Hanya kebutuhan masyarakat yang tidak memadai.
“Kalau di Pertamina stabil, hanya pemberian gas 3 kilogram ini tidak tepat sasaran saja. Sedangkan di tabung seperti yang kita ketahui tertulis untuk masyarakat miskin,” katanya kepada kru bertuahpos.com, Jumat (3/11/2017).
Dia sebut, kelangkaan gas itu karena masyarakat lebih banyak menggunakan gas berwarna hijau seperti melon ini. Tidak peduli kaya atau miskin, pedagang atau rumahan, semua berlomba-lomba mendapatkan gas kecil ini. “Hal seperti ini lah yang membuat langka, dan ditingkat pengecer, mereka mengambil kesempatan ini dengan menaikan harga seenaknya saja, hal seperti ini sudah berulang-ulang dari dulu,” katanya.
Gas Elpiji Langka di Pekanbaru, Ini Alasan Disperindag Pekanbaru
Lebih lanjut, Ray mengatakan, pangkalan hanya mendapatkan jatah 80 tabung saja setiap pekannya dan dijual seharga Rp 18.000 per tabung. “Harga yang menekan itu di pengecer, mereka menaruh harga bervariasi, ada yang Rp 28 ribu, Rp 30 ribu, Rp 38 ribu bahkan di daerah kubang ada yang menjual Rp 40 ribu per tabung,” sebutnya.
Ray mengaku, terkait adanya isu pengalihan gas tabung 3 kilogram ke tabung 5,5 kilogram, dia mendukung hal itu. Dia juga berharap agar pemerintah lebih teliti dalam distribusi gas 3 kilogram. “Jika tabung gas melon di peruntukkan untuk orang miskin, ya orang miskin saja, jangan orang yang punya mobil dapat juga, harapan saja. Terkait pengalihan gas tersebut saya kira sangat bagus untuk menindaklanjuti hal ini,” ujarnya. (Bpc14)