BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK-Â Proses dari sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO)membutuhkan tahap-tahap yang membutuhkan waktu. Proses ini dimulai dari tandan sawit yang dipanen oleh petani sawit, biasanya waktu panennya seminggu sekali.
Kali ini bertuahpos.com menyambangi PT. Siak Prima Sakti yang tergabung dalam Wilmar grup untuk berbincang mengenai proses demi proses sawit menjadi CPO.
Putra selaku Personalia PT.SPS, yang sudah lebih sepuluh tahun bergelut di perusahaan sawit yang berada di Kecamatan koto Gasib Kabupaten Siak, menjelaskan proses dari sawit menjadi CPO butuh waktu yang lumayan panjang.
Sawit yang siap produksi dimasukan ke dalam mesin perebusan (sterilizer) yaitu bejana perebusan yang menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.6 sampai 3.0 Kg/cm2 hal ini bertujuan Mengurangi peningkatan asam lemak bebas, mempermudah proses pembrodolan pada threser, menurunkan kadar air dan melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
Lalu masuk tahapan mesin Threser mesin ini berfungsi untuk melepaskan buah sawit dari tandannya, kemudian ditampung dan dibawa oleh Fruit Conveyor ke Digester. Yang mana tujuan dari penggunaan Digester adalah untuk memisahkan daging buah sawit terlepas dari biji (nut) nya.
Pemisahan cangkang dan inti dalam buah sawit di pisah (klarifikasi) minyak dan air. setelah terpisah biji dan tandan masuk proses stasiun pres atau screw press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang untuk menghasilkan minyak kasar (CpO).
PT. SPS sendiri memproduksi sawit dengan kapasitas mesin pengolah angka perjam 60 ton.
Wilmar sendiri mengolah CPO menjadi berbagai jenis produk seperti minyak goreng Sania, Sofia, Fortune dan lain-lain.
Selain itu Wilmar merupakan produsen biodiesel pertama dan satu-satunya di Indonesia. (bpc13)