BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ada pemandangan yang tidak biasa saat berlangsungnya aksi 505 di Kota Pekanbaru. Seorang pria berusia lanjut, masuk dan berada di tengah-tengah massa aksi, Jumat (5/5/2017).
Sebut saja namanya Man, dia membawa sebuah sepeda ontel dengan mengenakan switer putih dan kopiah haji. Di lehernya terkalung sebuah tasbih dari kayu.
Kepada bertuahpos.com ketika ditemui saat aksi 505 itu, dia mengaku tidak ikut dalam bagian aksi 505 itu. Dia juga bukan penyusup, tapi hanya sebatas lewat dan ikut dengan massa pada saat aksi long march dari Masjid An-Nur ke Tugu Zapin Pekanbaru.
“Saya tidak ikut apa-apa. Entah, ini ada apa ramai-ramai saya juga tidak tahu. Saya tadi salat di An-Nur. Jadi ikut saja jalan kaki, ke sini,” katanya sambil tersenyum.
Baca:Â Massa Demo 505 Akan Gelar Salat Ashar Berjamaah di Tugu Zapin
Pemandangan ini tentu saja kontras. Di tengah massa aksi membawa spanduk dan baliho bertulisan mengecap Ahok, pria ini meletakkan sebuah papan di depan sepedanya, dengan tulisan warna merah: Tukang Kusuk, Pijat dan Urut.
“Saya dari Rohul. Sudah seminggu saya di Pekanbaru, kalau tidak ada halangan saya pulang nanti sore,” ujarnya. Di bagian belakang sepeda itu, Man juga menetakkan barang-barang hariannya yang digulung dengan terpal biru.
Kehadiran Man di tengah ratusan manusia yang melakukan aksi demonstrasi itu tentu saja menyulut perhatian. Ada banyak massa yang memperhatikannya.
Namun sepanjang jalan saat mengikuti aksi long march, Man hanya tersenyum dan tidak mengerti dengan apa yang dituntut para pengunjuk rasa itu. Namun beberapa saat setelah aksi 505 itu dimuali, Man tidak terlihat lagi. (bpc3)