BERTUAHPOS.COM, JAKARTA — Sebanyak 8.209 bom air (water bombing) telah dijatuhkan di sejumlah kawasan berbagai kabupaten/kota di Riau untuk memadakan titik kebakaran hutan dan lahan yang mulai marak terjadi sepanjang kemarau.
Â
“Itu merupakan upaya pemadaman yang dilakukan sejak beberapa bulan terakhir dengan 246 kali sorti,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri, Kamis (26/6) pagi.
Â
Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan serta Bencana Kabut Asap Provinsi Riau menerapkan upaya pemadaman menggunakan water bombing sebagai bentuk antisipasi agar kebakaran tidak meluas.
Â
Selain juga ada upaya pemadaman yang dilaksanakan melalui jalur darat dengan mengerahkan pasukan masyarakat peduli api (MPA) dan TNI/Polri serta pasukan pemadam kebakaran dari masing-masing kabupaten/kota.
Â
Saat ini diriliskan, jumlah titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau cenderung meningkat seiring dengan minimnya terjadi hujan untuk berbagai wilayah itu.
Â
Pada dua hari lalu, Satelit Modis Terra dan Aqua sempat merekam kemunculan 366 titik panas di darata Riau.
Â
Namun setelaha upaya water bombing, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam berkurang drastis menjadi hanya 16 titik, demikian Pusat Data BPBD Riau melaporkan.
Â
Titik panas merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius sehingga patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Â
Jika sebelumnya ratusan titik panas tersebar di hampir seluruh wilayah kabupate/kota di Riau, pada Rabu (25/6) sore hanya tinggal berada di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (13 titik), Indragiri Hulu (2) dan Kuantan Singingi (1 titik).
Â
Berbeda dengan Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura, pada waktu yang sama justru merekam keberadaan 86 titik panas di daratan Sumatera dan di Riau sebanyak 58 titik.
Â
Sepanjang 2014, BPBD juga mencatat, kebakaran dan pembakaran telah menghanguskan lebih dari 24 ribu haktare hutan dan lahan serta mengakibatkan dua orang meninggal dunia.(Aktual)