BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menegaskan agar Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau untuk turun ke Kabupaten Rokan Hilir. Dorongan itu supaya dinas tersebut peka dan perhatian dengan kasus seperti ini.
Ikan pesut merupakan jenis ikan langka dengan jumlah posulasi yang tidak lagi banyak. Belum lama ini seekor pesut berukuran 1,5 meter ditemukan mati di jaring nelayan kawasan perairan Panipahan, Rohil. Pihak Polair Polres Rohil masih menyelidiki kemungkinan adanya adanya faktor kesengajaan atas perburuan pesut ini.
Baca:Â Pesut Mati, Kepala Dinas Perikanan Rohil Sebut Bukan Wewenangnya
“Ini kasus yang menarik untuk ditindaklanjuti. Nanti saya minta dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau turun ke sana. Peka lah, apa perlu disuruh gubernur dulu baru mereka turun. Mereka itu harus punya inisiatif,” katanya kepada bertuahpos.com, Jumat (21/04/2017).
Andi Rachman mengatakan, hingga saat ini belum menerima laporan atau informasi tentang banyaknya jumlah ikan pesut yang mati di perairan Riau. Dia mengatakan, Dinas Perikanan Kabupaten dan Provinsi harusnya ikut andil dan turun melihat maupun melakukan penyelidikan.
“Kasus seperti ini kan jarang terjadi. Setidaknya mereka punya inisiatif lah. Kalau perlu bawak Badan Lingkungan Hidup. Nanti saya minya mereka turun lah,” tambahnya.
Baca:Â Ikan Langka yang Mati di Rohil Ternyata Bukan Lumba-Lumba, Tapi…
Menurut Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Satuan Kerja Pekanbaru mencatat tahun 2015 ada satu pesut mati di Sungai Kampar, Pelalawan. Lalu 2016 satu pesut mati di Desa Kelebuk, Teluk Kelebuk, Bengkalis.
Kasus matinya ikan pesut di perairan Riau tertinggi sejak tiga tahun terakhir. Sejak Januari hingga April 2017 saja sudah ada tiga ekor ikan pesut yang mati di perairan Provinsi Riau.
Untuk jumlah populasi pesut di perairan Riau belum bisa dipastikan. Sebab belum ada penelitian yang membahas terkait jumlah mamalia cerdas seperti lumba-lumba ini. (bpc3)