BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gerakan Aksi Peduli Sejarah Riau, akan melakukan aksi demonstrasi di Museum Sang Nila Utama, Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru.
Aksi itu menuntut pihak pengelola Museum Sang Nila Utama untuk bertanggungjawab atas hilangnya barang-barang sejarah. Aksi demonstrasi itu akan berlangsung pada pukul 13.00 WIB, Selasa (04/04/2017).
Andres Pransiska, Koordinator Aksi itu mengatakan, museum sejatinya adalah sebuah Identitas Bangsa, karena di dalamnya mengandung makna wujud kepedulian terhadap warisan budaya bangsanya.
“Mulai dari peninggalan benda-benda sejarah, artefak kuno, perjuangan-perjuangan para pahlawan, yang menandakan sebuah Identitas Bangsa itu sendiri,” tambahnya.
Dia menambahkan, sejarah permuseuman di Indonesia pun ‘membuktikan’ bahwa museum didirikan salah satunya dengan maksud untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Dalam Pekan ini kita dihebohkan oleh pemberitaan media tentang hilangnya benda-benda bersejarah di Museum Sang Nila Utama, Museum kebanggan Masyarakat Riau.
Baca: Museum Sang Nila Utama Dibobol, 8 Benda Sejarah di Museum Raib
Mirisnya kehilangan benda sejarah tersebut tidak diiringi tindakan yang nyata dari Pihak Pemprov Riau maupun pihak pengelola Museum, baik berupa tindakan penanganan maupun pelaporan kepada pihak yang berwajib.
Dia menambahkan, kehilangan seolah menjadi hal sepele dan permasalahan yang biasa-biasa saja bagi mereka. Padahal Musuem Sang Nila Utama adalah Identitas Masyarakat Melayu Riau yang di dalamnya banyak memuat pesan Historis, yang harus disampaikan kepada khalayak umum masyarakat Riau.
Apalagi Riau mengangkat Tagline “The Homeland Of Melayu”, sebuah isyarat bahwa Riau adalah Negeri Melayu.
Tercatat Februari lalu 7 Koleksi Benda Sejarah Hilang, diantaranya 3 Keris Melayu, 1 Pedang Melayu Sondang, 1 Piring Celadon Emas, 1 buah kendi peninggalan Zaman VOC dan 1 Kendi Janggut, dari 119 koleksi museum Sang Nila Utama.
Kemudian menyusul pada 13 Maret 2017, disusul 1 Benda yang hilang dan baru dilaporkan sepekan lalu tanggal 21 Maret 2017. Dan laporan diklaim besar kerugian sebesar Rp 54.416.66
“Dan mengundang para mahasiswa, masyarakat Riau dan para pencinta sejarah Riau. Untuk dapat bersama-sama turun tangan mengawal masalah ini dalam, Aksi Semah Museum,” tambahnya. (bpc3)