4 Warga Lintau Jadi Korban Longsor, 2 Meninggal
BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Empat orang warga Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanahdatar, Propinsi Sumatera Barat, jadi korban hantaman longsor tebing Jalan Nasional Sumbar-Riau di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (03/03/2017) sekitar Pukul 9.30 Wib.
Dua orang diantaranya masing-masing Yogi Saputra (23) dan Teja (19), asal Jorong Rajawali, Nagari Tigo Jangko, dan merupakan saudara, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara Med Kadul (40), asal Jorong Abdurrahman serta seorang rekannya berhasil menyelamatkan diri dari terjangan longsor dahsyat pagi itu.
Kini jenazah Yogi dan Teja, sudah dibawa kelurga sekampung halamannya untuk disemayamkan. Terlihat dirumah duka yang terletak di depan STM Negeri 1 Lintau itu, dipenuhi pelayat. Bahkan jalan alternatif Lintau-Payakumbuh menuju Kabupaten Sijunjung itu macet.
Yogi dan Teja, saat kejadian berada dekat dengan titik longsor. Sehingga kenderaan L.300 yang dibawanya berhenti untuk menunggu evakuasi bongkahan tanah dan kayu karena longsor.
Namun, naas tanah tebing disekitar lokasi longsor kembali bergerak dan dalam hitungan detik bunyi gemuruh besar runtuhnya tebing langsung menghantam kenderaan dan masyarakat yang ada disekitar lokasi.
Termasuk kenderaan yang dikemudikan Yogi yang hendak menuju Pekanbaru, Propinsi Riau untuk berjualan telur. Sehingga kenderaan bermuatan puluhan ribu butir telur bersama Yogi dan Teja, terpental dihondo bongkahan longsor masuk dalam jurang di Kelok 17 itu.
Sementara kenderaan L.300 yang dikemudikan Med Kadul yang juga bermuatan telur bersama rekannya juga ikut diseret longsor dalam jurang. Karena mobil Med Kadul berada dibelakang mobil Yogi dan Teja. Beruntung, Med Kadul dan rekannya melompat dari pintu kendaraanya ketepi jurang hingga berhasil memegangi akar sehingga berhasil sampai di atas jalan dengan selamat.
“Saya mencoba melompat dari kenderaan, kemudian menggapai tebing sehingga bisa sampai di atas dengan selamat,” ceritanya dramatis dirumahnya Lintau Buo. (khatik)