BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Semua pihak kini sudah bicara asap dan Karhutla. Banyak hal yang bisa diambil dari pengalaman Riau terpapar asap sejak 20 tahun silam. Kisruh soal Karhutla yang terjadi di Riau diklaim karena masih ada ego sektoral.
“Kalau mau Riau bebas asap, sudah saatnya menghilangkan ego sektoral,” kata Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan, Mayor Jenderal (Mayjen) Lodewyk Pusung, Jumat (03/02/2017), di Pekanbaru.
Menurutnya, ego sektoral yang dilakukan oleh siapun, dan dimanapun akan menjadi penghambat internal dalam mengatasi masalah ini.
Jendral bintang dua itu melihat, saat ini orientasi utama dalam atasi Karhutla yakni koordinasi dengan segala sektor pengampu kebijakan. Jangan ada saling membangga-banggakan diri atau instansi.
“Hanya satu tujuan kita tahun ini Riau bebas asap,” katanya. Operasi seperti ini harus berada di bawah satu komando. Kalau tahun 2016 Riau bisa, tahun ini kita juga harus bisa tekan Karhutla,” tambahnya.
Pola yang perlu dilakukan, yakni masyarakat dan semua stakeholder harus tahu bahwa asap dan Karhutla adalah masalah bersama. Kesadaran seperti ini harus dipaksa supaya semua pihak merasa terlibat untuk menjaga lahan dari kebakaran.
Dalam operasi Karhutla tahun ini, dari pihaknya menurunkan sebanyak 1.500 personil TNI siap terjun ke lahan terbakar dan wilayah yang dianggap rawan terjadinya Karhutla di Riau.
Penulis: Melba Ferry Fadly