BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Harga cabai yang masih mahal, membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Â Kota Pekanbaru membuka kran impor cabai dari negera tetangga. Hal ini dikarenakan suplai cabai dari tiga provinsi mengalami penurunan.
Meskipun saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru sedang melakukan penanaman cabai dikawasan Rumbai, hal tersebut tidak cukup menutupi kebutuhan cabai yang ada di Pekanbaru.
“Saat ini kita baru bisa produksi cabai merah di Pekanbaru untuk memenuhi 20 persen  kebutuhan dari masyarakat dalam sehari,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, M Nasir Jumat (25/11/2016).
Sedangkan kebutuhan masyarakat akan cabai, kata Nasir, mencapai 4 ton sehari. Atas kekurangan tersebut kebutuhan cabai tersebut, mengakibatkan Pekanbaru belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi cabai.
Maka dari itu, Pekanbaru perlu pasokan cabai dari Sumatera Barat maupun Sumatera Utara. “Selain itu, jika pasokan masuk cabai, bawang merah, dan sayuran lainnya terlambat masuk, maka harganya akan jadi naik,” lanjutnya.
Dia menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, cabai memang sering menjadi pemicu inflasi. Bahkan, dengan adanya upaya terkait pengembangan lahan cabai di Pekanbaru, pihaknya
mengharapkan lahan tersebut bisa jadi stok ketika pasokan cabai sedang terganggu.
“Kami berencana akan menambah luasan lahan setiap tahun. Sehingga Kota Pekanbaru tidak bergantung 100 persen pada pasokan daerah lain,” lanjut Nasir.
Selain pengembangan tanaman cabai, kata Nasir, Distanak Pekanbaru akan mengembangkan lahan khusus pembibitan bawang merah. “Kalau berhasil, petani kita tidak perlu jauh-jauh membeli dari Pulau Jawa,” kata Nasir
Penulis: Iqbal