BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTAÂ – Koordinator Lapangan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, Fadli Riansyah, menyesalkan lambannya penanganan reboisasi di Kabupaten Limapuluh Kota, pasca kebakaran hutan dan lahan.Â
Tokoh muda asli Situjuah Limo Nagori itu menilai, jika pemerintah membiarkan hutan gersang dan gundul akibat kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu belakangan, maka bisa dipastikan bakal terjadi kekeringan di air terjun objek wisata Lembah Harau.Â
Kemudian, sebut mahasiswa jurusan Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Payakumbuh itu, juga bisa menimbulkan terjadinya longsor, dan kepunahan satwa atau binatang liar dilokasi objek wisata Lembah Harau.Â
“Dampaknya jelas kekeringan, longsor dan kepunahan satwa,” jelas Fadli Selasa (25/10/2016), kepada Bertuahpos.com, di Kota Payakumbuh.Â
Dia meminta agar pemerintah mengayomi, seluruh lapisan masyarakat organisasi kemasyarakatan pemuda dan komunitas-komunitas untuk diarahkan bagaimana merawat lingkungan seharusnya.Â
Kemudian, sebutnya, pemerintah harus fokus menerjunkan instansi terkait mengurus persoalan reboisasi. “Kita minta Pemerintah jangan setengah hati dalam memelihara dan melestasikan hutan. Karena hutan merupakan sumber kehidupan yang akan diwariskan kepada generasi mendatang. Apa jadinya jika hidup tanpa hutan, tentu saja keseimbangan ekosistim akan terganggu dan mengancam keselamatan manusia,” jelansya meminta agara pemerintah bersama-sama masyarakat merapatkan barisan untuk menjaga hutan.Â
Penulis: Khatik Â