BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ketersediaan bahan baku yang ada di Provinsi Riau diyakini sudah cukup untuk menarin investaor masuk. Saat ini Riau butuh pengembang investasi sektor manufaktur atau industri berbasis pengolahan.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dalam pembukaan acara Riau Investment Forum yang berlangsung di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri, Selasa (25/10/2016).
“Kami ingin pengembangan industri manufaktur di Riau ini. Kalau yang lain semuanya sudah jago,” katanya.
Dia menambahkan, dalam hal ini pemerintah lebih mendorong pada industri pengolahan, karena sangat sedikit hilirisasi terhadap turunan dari bahan baku yang banyak tersedia di Riau.
Sebagian besar kaum industri hanya mengandalkan olahan bahan setengah jadi, namun sedikit sekali melakukan pengembangan bahan baku menjadi bahan jadi untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.
Salah satu potensi yang bisa digarap untuk dikembangkan ke sektor manufaktur, yakni sawit dan kelapa. Potensi sawit selama ini sudah menopang perekonomian masyarakat untuk kebutuhan disemua sektor kehidupan masyarakat.
Termasuk potensi kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebanyak 5 juta butir buah kelapa dibutuhkan perusahaan sebagai bahan baku. Namun demimian, kata Andi Rachman tetap saja masih ada buah kelapa yang lepas ke negara tetangga dalam perdangangan lintas batas.
Hadirnya industri manufaktur diharapkan akan memberi peluang baru bagi masyarakat. Sebab sektor ini akan banyak memberi peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu nilai jual bahan baku akan lebih tinggi karena ada banyaj jumkah turunan yang akan dihasilkan.
Penulis: Melba